Investor 'Wait and See' Perundingan AS-Tiongkok, IHSG Turun 0,14%

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana Bursa Efek Indonesia
Penulis: Happy Fajrian
27/2/2019, 11.02 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi sebesar 0,14% ke level 6.532,04 pada pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu pagi (27/2). IHSG memerah di tengah bursa saham kawasan Asia yang mayoritas bergerak positif.

Indeks Strait Times sementara ini naik 0,54%, Shanghai naik 0,85%, Hang Seng naik 0,42%, Nikkei naik 0,42%, dan Kospi naik 0,24%. Sedangkan indeks yang terkoreksi selain IHSG yaitu KLCI sebesar 0,37%, dan PSEi sebesar 0,71%.

Kepala riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan, investor hari ini cenderung wait and see menyikapi pembicaraan dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Oleh karena itu, dia memprediksi pergerakan IHSG hari ini akan bervariasi.

"Kami melihat IHSG berpeluang untuk bergerak "mixed" hari ini didorong oleh pasar yang masih wait and see pembicaraan perdagangan AS Tiongkok," ujar Alfiansyah di Jakarta, Rabu (27/2).

Di sisi lain, legislatif AS menandatangani surat untuk secara resmi melarang penggunaan produk Huawei dalam bidang teknologi informasi, serta teknologi tinggi lainnya yang dianggap mengancam keamanan nasional AS. Termasuk teknologi energi solar yang dianggap mengancam sektor energi AS.

(Baca: Perang Dagang AS-Tiongkok Berpotensi Selesai, Rupiah Kuat 13.900/US$)

"Pasar khawatir usulan tersebut justru akan mempersulit pembicaraan dagang AS-Tiongkok yang telah menunjukkan perkembangan yang sangat berarti," kata Alfiansyah.

Tekanan terhadap IHSG pagi ini juga datang dari bursa AS yang kompak ditutup lebih rendah pada perdagangan kemarin, Selasa (26/2), setelah gubernur bank sentral AS, Jerome Powell, kembali menegaskan arah kebijakan suku bunga acuan AS tahun ini.

Dikutip dari Reuters, Powell mengatakan bahwa The Fed saat ini tidak akan terburu-buru untuk membuat keputusan. Mereka saat ini coba menerjemahkan arah pasar yang di satu sisi mengalami pelemahan yang dilihat dari data penjualan ritel yang mengecewakan, namun di sisi lain penciptaan lapangan kerja baru terus tumbuh dengan stabil yang dibarengi dengan pertumbuhan upah. TIngkat pengangguran pun rendah,

"Prospek ekonomi AS sangat baik, tapi pertumbuhan yang lebih lambat di luar negeri merupakan hambatan bagi ekonomi AS," ujar Powell. Oleh karena itu, lanjut Powell, The Fed akan bersabar dengan kebijakan suku bunga acuannya sembari memantau risiko yang ada di pasar.

Hingga pukul 11 IHSG bergerak fluktuatif di zona merah pada level 6.526,26 atau sudah terkoreksi 0,26%, lebih dalam dari posisi pembukaan. Transaksi saham di BEI sementara ini senilai Rp 4,67 triliun dari 5,89 miliar saham yang diperdagangkan investor.

(Baca: Seharian di Zona Merah, IHSG Mengakhiri Perdagangan Naik 0,24%)

Reporter: Antara