Banyak Tekanan Eksternal, IHSG Dibuka Turun 0,04% Seiring Bursa Global

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana Bursa Efek Indonesia
Penulis: Happy Fajrian
5/3/2019, 11.10 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka terkoreksi sebesar 0,04% ke level 6.485,58 pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (5/3) pagi. Tak lama setelah dibuka, IHSG terkoreksi semakin dalam hingga pukul 10.30 IHSG sudah turun ke level 6.429,39 atau terkoreksi 0,91%.

Tidak hanya IHSG, mayoritas bursa saham di Asia mengalami nasib yang sama pagi ini, mengawali hari di zona merah dan masih terus bergerak turun. Indeks Strait Times saat ini terkoreksi 0,29%, Hang Seng 0,16%, Nikkei 0,60%, Kospi 0,4%, dan KLCI 0,21%. Hanya Indeks Shanghai dan PSEi yang saat ini bergerak positif, masing-masing naik 0,08%, dan 0,53%.

Menurut Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah, koreksi pada IHSG dan bursa saham Asia pagi ini ini didorong oleh sentimen perundingan dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok yang sebelumnya memberikan ketenangan bagi pelaku pasar global, kini tampak mulai mereda.

"Hal ini ditandai oleh penurunan saham AS. Ini dapat mendorong pasar saham, terutama di Asia, akan terdampak. Begitu juga dengan IHSG rentan terbawa arus sentimen pasar global hari ini," ujar Alfiansyah di Jakarta, Selasa (5/4).

(Baca: Didera Aksi Ambil Untung Investor IHSG Ditutup Turun 0,18% )

Kemajuan dalam perundingan dagang antara AS dan Tiongkok, diperkirakan dapat mencapai kesepakatan formal pada pertemuan puncak sekitar 27 Maret 2019 mendatang antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Kendati demikian, rintangan tetap ada karena masing-masing pihak menghadapi kemungkinan perlawanan di dalam negeri jika persyaratan-persyaratan yang diajukan dalam kesepakatan terlalu menguntungkan bagi pihak lain.

Di sisi lain, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan, AS sedang bekerja untuk menuntaskan perjanjian perdagangan terperinci dengan Tiongkok yang mencakup komitmen struktural tertentu.

Indeks AS terkoreksi pada penutupan Senin (4/3), tidak hanya dipengaruhi optimisme yang memudar seputar perundingan dagang AS-Tiongkok, tetapi juga didorong oleh data pengeluaran sektor konstruksi AS yang lemah. Indeks Dow turun 0,79%, S&P turun 0,39%, dan Nasdaq turun 0,23%.

Pengeluaran di sektor konstruksi AS pada Desember 2018 secara tak terduga turun sebesar 0.6% dibandingkan bulan sebelumnya November 2018. Angka tersebut juga lebih rendah 0,1dari perkiraan ekonom, menambah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi AS.

(Baca: Rencana Merger Bank Dinar dan Bank Oke Telah Mendapat restu OJK)

Di sisi lain, Tiongkok merevisi ke bawah target pertumbuhan ekonominya tahun ini menjadi di kisaran 6%-6,5%, dan mengumumkan stimulus pemotongan pajak untuk menahan laju perlambatan pertumbuhan ekonominya. Pada 2018 Tiongkok mencatatkan laju pertumbuhan ekonomi terendah selama 28 tahun terakhir.

Dengan perkembangan sentimen eksternal tersebut akan memberikan tekanan terhadap IHSG, sehingga IHSG diperkirakan akan bergerak turun hari ini. Tim analis Oso Securities Indonesia memperkirakan IHSG bergerak mixed kecenderungan melemah dengan pergerakan di kisaran 6,433-6,539.