Harga nikel ditutup melonjak 9% menjadi US$ 17.850 per ton pada akhir pekan lalu (30/8), berdasarkan London Metal Exchange (LME). Kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak 2009.
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, kenaikan harga nikel itu didorong oleh terbitnya aturan soal larangan ekspor nikel berkadar rendah. Regulasi itu ditandatangani oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
"Ada larangan ekspor (nikel) hingga Desember, dua tahun lebih awal dari yang di umumkan sebelumnya," kata Nico kepada Katadata.co.id, Senin (2/9). Kenaikan harga komoditas ini lantas mendongkrak saham-saham produsen nikel pada perdagangan hari ini.
(Baca: Pasar Pantau Diskusi AS-Tiongkok, Harga Emas Antam Naik Rp 5 Ribu/Gram)
Saham PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) misalnya, tercatat naik 5,14% menjadi Rp 1.125 per saham hingga pukul 10.04 WIB. Saham Antam diperdagangkan dengan volume 132,5 juta saham, senilai Rp 149,3 miliar, dengan frekuensi 5.283 kali.
Pada perdagangan hari ini, nilai beli bersih saham Antam oleh investor asing mencapai Rp 10,57 miliar. Sejak awal tahun hingga hari ini (year to date/ytd), harga saham Antam tercatat naik 46,4%.
Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga menghijau pada perdagangan hari ini. Hingga pukul 10.05 WIB, harga sahamnya naik 11,9% menjadi Rp 3.950 per lembar. Volume perdagangan efek ini 39,72 juta, senilai Rp 156,4 miliar, dengan frekuensi 5.923 kali.
Saham Vale juga menjadi incaran investor asing. Nilai beli bersih oleh asing mencapai Rp 21,17 miliar. Sejak awal tahun (ytd), harga saham Vale naik 21,17%. Bahkan, harganya meningkat 46,84% dalam tiga bulan terakhir.
(Baca: Harga Nikel Melonjak, Saham Antam Hingga Vale Melesat)
Selanjutnya, saham PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) naik 5,3% menjadi Rp 278 per saham hingga pukul 10.05 WIB perdagangan hari ini. Volume perdagangannya mencapai 63,3 juta, senilai Rp 17,95 miliar, dengan frekunesi 3.927 kali.
Saham Central Omega juga menjadi daya tarik penanam modal asing. Nilai beli bersih oleh asing mencapai Rp 253,23 juta. Dalam tiga bulan terakhir, harganya naik 52,75%.
(Baca: Penjualan dan Harga Nikel Turun, Vale Rugi Rp 370 Miliar di Semester I)