Berpotensi IPO Saham Terbesar, Lion Air Gelar Mini Expose Pekan Depan

Instagram/@thailionair
Lion Air telah menyampaikan dokumen untuk segera melantai di bursa saham tahun ini.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
9/10/2019, 11.02 WIB

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan PT Lion Mentari alias maskapai Lion Air, telah menyampaikan dokumen untuk melakukan penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Lion Air pun disebut bakal melakukan mini expose dengan pihak Bursa pada pekan depan. Jika berjalan mulus, IPO Lion ini berpotensi jadi pencatatan saham terbesar di BEI sejak beberapa tahun terakhir ini.

"Kami lihat, mudah-mudahan mereka sudah bisa menyampaikan informasinya secara lengkap sehingga bisa kami proses secara cepat," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna ketika bertemu di Gedung BEI, Jakarta pada Rabu (9/10).

Lion Air berencana melakukan IPO dengan menggunakan laporan keuangan tahun buku 30 Juni 2019, sehingga maskapai ini diperkirakan bisa mencatatkan diri sebagai emiten di bursa tahun ini. Jika resmi melantai di bursa, Lion Air bakal tergabung di sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi.

Meski begitu, Nyoman tidak mau membeberkan lebih jauh terkait target raihan dana yang diincar oleh Lion Air melalui aksi korporasinya ini. "Kalau soal nilai, saya tidak mau mengatakannya," kata Nyoman menambahkan.

(Baca: Data Penumpang Lion Air Bocor, RUU Perlindungan Data Kian Mendesak)

Nyoman pun menyampaikan, Lion Air masuk ke dalam daftar 30 perusahaan yang akan melakukan IPO tahun ini, di mana keseluruhannya sudah menyampaikan dokumen secara resmi. Selain itu, perusahaan-perusahaan tersebut, disebut Nyoman dalam waktu dekat memang bakal melakukan mini expose dengan tim dari Bursa.

"Ke depan, ada lumayan. Dari 30 perusahaan (yang masuk pipeline), tentu relatif sequential untuk mini expose akan cukup banyak," kata Nyoman.

Tidak hanya 30 perusahaan yang sudah menyampaikan dokumen dan masuk dalam pipeline, namun masih ada sekitar 5 perusahaan lagi yang berencana melakukan IPO pada tahun ini namun belum menyampaikan dokumen resmi. Sehingga, Nyoman menyampaikan, pihaknya menunggu niat dari perusahaan tersebut untuk menyampaikan dokumen tersebut.

Sebelumnya, Nyoman pernah menyampaikan, dari daftar 30 perusahaan tersebut, ada satu yang merupakan perusahaan besar berasal dari sektor konsumer. Hanya saja dia belum bisa membeberkan nama perusahaan besar tersebut. Pasalnya, perusahaan itu saat ini dalam proses registrasi untuk menawarkan saham dan surat utangnya secara global (144 A dan Regulations S).

(Baca: BEI Sebut 31 Perusahaan Bakal Gelar IPO Hingga Akhir Tahun Ini)

Sehingga, tanpa perusahaan yang belum bisa disebutkan namanya tersebut, berikut 29 nama perusahaan yang masuk dalam daftar IPO tahun ini:

- PT Infishdeco
- PT Dana Brata Luhur
- PT Itama Ranoraya
- PT Alamanda Investama
- PT Digital Mediatama Maxima
- PT Asia Sejahtera Mina
- PT Singaraja Putra
- PT Sinergi Inti Plastindo
- PT Ginting Jaya Energi
- PT Aneka Mineral Indonesia
- PT Palma Serasih
- PT Mulia Boga Raya
- PT Prima Globalindo Logistik
- PT Cisadane Sawit Raya
- PT Indo Bintang Mandiri
- PT Repower Asia Indonesia
- PT SAM Indonesia
- PT Bank Amar Indonesia
- PT Graha Belitung Utama
- PT Harvest Time
- PT Indonesia Fibreboard Industry
- PT Lion Mentari
- PT Jayant Perdana Indonesia
- PT Austin Global Prima
- PT Galva Technologies
- PT Perintis Triniti Properti
- PT Putra Mandiri Jembar
- PT Putra Rajawali Kencana
- PT Royalindo Investa Wijaya

(Baca: Sudah 37 Perusahaan IPO Tahun Ini, Raih Dana Publik Rp 11 Triliun)

Reporter: Ihya Ulum Aldin