PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) membukukan rugi bersih sebesar Rp 137,7 miliar di semester I 2019. Padahal pada periode yang sama tahun lalu perseroan mencetak laba hingga Rp 3,06 triliun.
Rapor merah pada kinerja perseroan disumbang oleh ruginya entitas anak usaha yakni PT Lembu Nusantara Jaya dan PT Jasa Sarana, masing-masing rugi Rp 293,30 juta dan Rp 252 juta.
Tak hanya itu, pendapatan usaha Bakrieland selama semester I 2019 turun 16,8% secara menjadi Rp 454,7 miliar. Perseroan juga dibebani pengelolaan kawasan dan denda pajak masing-masing sebesar Rp 2,9 miliar dan Rp 876,2 juta. Sedangkan, pada tahun lalu tidak ada beban tersebut.
"Beban jasa manajemen Rp 6,9 miliar naik 305%, penyisihan untuk penggantian peralatan Rp Rp 2,9 miliar naik 123%," dikutip Katadata.co.id dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/10).
(Baca: Belum Kirim Laporan Keuangan, BEI Jatuhi Denda Rp 150 Juta ke 9 Emiten)
Selain itu, Bakrieland tak mendapat laba atas divestasi saham entitas anak pada enam bulan pertama 2019. Padahal periode yang sama tahun lalu perseroan mengantongi laba divestasi mencapai Rp 116,2 miliar.
Adapun sepanjang tahun lalu ELTY mencatat laba bersih sebesar Rp 2,75 triliun atau naik dari 2017 yang merugi Rp 268,21 miliar.
Laba yang diraih ELTY pada 2018 disumbang rampungnya restrukturisasi atas obligasi konversi senilai US$ 155 juta yang diterbitkan entitas anak yakni BLD Investment Pte. Ltd (BLDI). Hal itu mengurangi beban keuangan perseroan sebesar 68,75% menjadi Rp 157,96 miliar.
(Baca: Kemelut Reverse Stock, Bakrieland Siapkan Opsi Tukar Utang dengan Aset)