Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada perdagangan hari Kamis (2/1) kemarin ditutup di angka Rp 8.550 atau naik 1,79%. Ini merupakan hari pertama perdagangan saham mereka usai memecah nilai sahamnya (stock split) menjadi Rp 8.400 per saham.
Unilever masih menggunakan harga saham lama yakni Rp 42 ribu per lembar pada perdagangan terakhirnya di Bursa Efek Indonesia hari Senin (30/12). Namun perusahaan consumer goods itu memecah saham dari Rp 10 menjadi Rp 2 per saham atau rasio 1:5.
Analis Royal Investium Sekuritas, Janson Nasrial mengatakan, dengan aksi korporasi ini bisa berdampak positif pada pelaku pasar modal. "Agar semakin banyak investor kecil (retail) bisa partisipasi dan ada sedikit boosting ke likuiditas perdagangan saham Unilever," kata Janson beberapa waktu yang lalu.
(Baca: Kantongi Izin Stock Split 1:5, Harga Saham Unilever Jadi Lebih Murah)
Saham Unilever kemarin diperdagangkan 11,06 juta saham, dengan nilai transaksi Rp 94,95 miliar. Kapitalisasi pasar perusahaan ini juga ditutup senilai Rp 326,18 triliun. Namun asing menjual saham Unilever dengan nilai bersih Rp 12,63 miliar di pasar reguler.
Saat ini total saham yang dicatatkan Unilever di bursa mencapai 38,15 miliar dari total 7,63 saham sebelum stock split. Dari jumlah tersebut, tidak ada perubahan pada persentase kepemilikan saham, yaitu 84,99% saham perusahaan dipegang oleh Unilever Indonesia Holding B.V. Sedangkan 15,01% lainnya dimiliki oleh publik.
Sebelumnya Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Unilever Indonesia Sancoyo Antarikso mengatakan stock split menjadikan harga saham perusahaan lebih terjangkau oleh investor retail.
"Harapannya mampu mendukung pertumbuhan bursa seiring dengan meningkatnya likuditas perdagangan saham Unilever Indonesia," kata Sancoyo bulan November lalu.
(Baca: Pemecahan Nilai Saham Unilever Dinilai Positif untuk Investor Kecil)