Pasar Saham Dibekukan Sementara, Sejumlah Saham Blue Chip Rontok

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ilustrasi monitor pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/10/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali turun pada perdagangan Jumat (13/3) yang diikuti oleh anjloknya sejumkah saham blue chip.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
13/3/2020, 10.48 WIB

Perdagangan pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (13/3) dihentikan sementara (trading halt) selama 30 menit imbas turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG) 5,01% ke level 4.650,58. Hampir sektor saham melemah, termasuk saham milik perusahaan blue chip yang turun hingga lebih dari 5%. 

Beberapa saham perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar besar yang turun cukup dalam, di antaranya yaitu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang turun 6,81% di level Rp 6.500 per saham serta PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) juga turun 6,88% di Rp 5.075 per saham.

Selanjutnya saham sektor finansial, pada perdagangan ini juga turun 5,42%. Pada sektor ini saham-saham unggulan seperti PT Bank Central Asia (BBCA) ikut anjlok sebesar 6,47% di level Rp 26.000 per saham dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) 6,93% di Rp 3.360 per saham.

(Baca: Investor Obral Saham: IHSG Anjlok 5%, Perdagangan BEI Disetop 30 Menit)

Saham bank lainnya yang turun  yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 6,61% di Rp 6.000 per saham. Lalu, Bank Negara Indonesia (BBNI) juga tercatat 6,87% di Rp 4.680 per saham.

Sektor infrastruktur juga turut melemah sebesar 5,73%. Adapun saham di sektor ini yang terpantau menurun, di antaranya milik PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) sebesar 6,65%, PT  Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) 6,94% serta saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) 6,92%.

Penurunan saham juga tak luput dialami sektor konsumer sebesar 5,62%. Beberapa saham yang mencatat penurunan di antaranya yakni saham emiten consumer goods PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar 5,54%, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) 6,77% dan saham PT Gudang garam Tbk (GGRM) yang juga tercatat turun 6,99%.

Selanjutnya, sektor aneka industri juga tercatat turun 5,48% ada saham Astra International (ASII) menjadi salah satu saham yang turun cukup besar 6,52% di level Rp 4.590 per saham serta saham Sri Rejeki Isman (SRIL) dengan penurunan 6,94% di level Rp 161 per saham.

(Baca: Bursa Saham Disetop, Apa Itu Trading Halt dan Trading Suspend?)

BEI memutuskan untuk mulai mengintervensi perdagangan saham setelah pada Senin (9/3), indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 6,58% dalam sehari, menyentuh level 5.136,81. Level terendah sejak penutupan perdagangan pada akhir Desember 2016.

Perubahan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor Kep-00023/BEI/03-2020 perihal Perubahan Batasan Auto Rejection. Surat tersebut menindaklanjuti Surat Perintah Kepala Pengawasan Pasar Modal 2A OJK Nomor: S-273/PM.21/2020 perihal Perintah Mengubah Batasan Auto rejection pada Peraturan Perdagangan.

"Dengan memperhatikan kondisi perdagangan di BEI dan dalam rangka mengupayakan terlaksananya perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien," seperti ditulis dalam rilis resmi BEI.

Adapun mengenai histori penurunan IHSG bisa dilihat dari databoks berikut.

Reporter: Ihya Ulum Aldin