PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) berencana melakukan pembelian kembali saham alias buyback, dengan nilai mencapai Rp 1,5 triliun atau paling banyak 20% dari saham beredar. Buyback dilakukan secara bertahap terhitung sejak hari ini, 30 Maret 2020 hingga 29 Juni 2020.
Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/3), alasan perusahaan melakukan buyback karena saham perusahaan berkode TLKM itu sudah anjlok. Sejak awal tahun hingga 19 Maret 2020 saja, saham Telkom sudah turun hingga 34% ke Rp 2.620.
"Penurunan harga saham tersebut, tidak mencerminkan kinerja positif Perseroan. Sehingga Perseroan bermaksud untuk menunjukkan komitmennya dalam rangka meningkatkan nilai pemegang saham melalui Pembelian Kembali Saham Perseroan," ujar manajemen Telkom, dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (30/3).
Penurunan harga saham tersebut, dinilai perusahaan sejalan dengan kondisi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak awal 2020, yang mengalami tekanan signifikan. Penyebabnya, kondisi perekonomian regional dan global tengah mengalami tekanan dan perlambatan, disebabkan oleh wabah virus corona dan pelemahan harga minyak dunia.
(Baca: Buyback Belum Sepenuhnya Terealisasi, Erick Thohir Fokus Pantau 6 BUMN)
Dalam keterangannya, manajemen Telkom menyatakan, pelaksanaan aksi buyback ini tidak akan memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha. Pasalnya, Telkom mengaku memiliki modal kerja dan cash flow yang cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi, bersamaan dengan kegiatan usaha.
Dengan asumsi Telkom menggunakan kas internal untuk melakukan buyback senilai Rp 1,5 triliun, maka aset dan ekuitas akan menurun dengan nilai yang sama. Sehingga, transaksi pembelian kembali saham ini tidak akan mempengaruhi pendapatan Telkom pada tahun ini.
"Direksi yakin bahwa pembelian kembali saham tidak mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan. Karena sampai saat ini, Perseroan mempunyai modal kerja yang memadai untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan," ujar manajemen Telkom melalui keterbukaan informasi.
(Baca: Tiga BUMN Tambang Mulai Buyback Saham Secara Bertahap)