Dorong Energi Baru Terbarukan, PLN Bangun PLTA Asahan 3 Sebesar 174 MW

PLN
Para pekerja di proyek PLTA Asahan 3. PLN membangun pembangkit tersebut untuk meningkatkan porsi energi baru terbarukan dan menambah pasokan listrik di Sumatera.
10/3/2020, 14.19 WIB

Perusahaan Listrik Negara atau PLN membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Asahan 3 berkapasitas 174 Megawatt. Proyek tersebut bakal menambah pasokan listrik di Sumatera dan meningkatkan bauran energi baru terbarukan.

Vice President Public Relation Dwi Suryo Abdullah mengatakan listrik yang dihasilkan proyek tersebut akan disalurkan melalui Gardu Induk 275 kV Simangkuk. Dengan begitu, bakal ada tambahan jumlah pelanggan rumah tangga sebanyak 241.000 sambungan rumah (dengan perhitungan pelanggan 900 VA).

"Peningkatan kebutuhan listrik yang terus meningkat dari tahun ke tahun bisa ditopang dengan pasokan yang andal," ujar Dwi dalam keterangan tertulis, Selasa (10/3).

Selain itu, ada potensi peningkatan EBT sebesar 3,3% dari proyek tersebut. Dengan beroperasinya PLTA Asahan 3, kapasitas bauran energi untuk pembangkit EBT akan meningkat menjadi 35,6%.

(Baca: Soroti Pembangkit Listrik Tenaga Sampah, KPK: Ada Pemborosan Rp 3,6 T)

Di samping itu, dengan beroperasinya pembangkit ini diharapkan dapat menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) untuk wilayah Sumatera Bagian Utara sekitar Rp. 72/kWh. PLTA Asahan 3 terletak di dua kabupaten yakni Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba Samosir. 

Proyek itu bakal mengunakan sistem "run-of-river" yaitu mengalirkan air dari sungai Asahan untuk dialirkan ke turbin air melalui terowongan yang dibangun sepanjang delapan kilometer. Kemudian air dialirkan ke Powerhouse untuk menggerakan turbin yang menghasilkan listrik. 

Pembangunan PLTA Asahan 3 telah dimulai pada tanggal 28 Maret 2019. Hingga saat ini, progres pembangunan mencapai 5,11% yang ditargetkan beroperasi pada 2023. 

PLN bekerja sama dengan Shimizu Corp dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk membangun proyek tersebut. Hingga akhir Februari 2020, pembangkit ini telah menyerap tenaga kerja hingga lebih dari 800 orang. 

(Baca: Meski Harganya Tinggi, PLN Tetap Transisi ke Energi Baru Terbarukan)

Reporter: Verda Nano Setiawan