Atasi Corona, Masker Snorkelling & Printer Disulap Jadi Alat Kesehatan

Twitter/@francoisedegois
Ilustrasi penggunaan masker snorkelling yang terhubung dengan mesin ventilator menggunakan katup khusus di Italia.
Penulis: Desy Setyowati
30/3/2020, 15.44 WIB

Alat Kesehatan seperti masker, hand sanitizer, dan ventilator semakin ‘langka’ di tengah meluasnya penyebaran pandemi corona. Rumah sakit hingga produsen mobil pun menggunakan masker snorkelling dan mesin pencetak tiga dimensi (printer 3D) untuk menangani pasien terinfeksi virus corona.

Rumah Sakit Erasme di pinggiran ibu kota Belgia, Brussels dan Endo Tools Therapeutics membuat katup yang menghubungkan masker snorkelling dengan dan mesin ventilator. “Ini digunakan untuk pasien dengan masalah pernapasan yang parah,” kata Fisioterapis Pernapasan Frederic Bonnier dikutip dari Daily Mail, Senin (30/3).

Virus corona membuat kantung yang menjadi tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida atau alveoli berisi cairan. Alat pernapasan yang dikembangkan ini bertujuan mencegah alveoli tidak berfungsi akibat covid-19.

(Baca: IDI Klarifikasi Soal Imbauan Mogok Tenaga Medis Akibat Kekurangan APD)

Masker snorkelling juga bisa menjadi solusi di tengah keterbatasan tempat tidur atau respirator di rumah sakit . “Tampaknya cukup rumit untuk dibuat, cukup berat, tidak terlalu nyaman. Jadi kami memiliki ide untuk melangkah lebih jauh dengan memikirkan dan mengembangkan bagian penghubungnya,” kata dia.

Selain itu, masker snorkelling tersebut bisa digunakan oleh petugas medis guna menghindari penularan virus corona. (Baca: Kasus Virus Corona di AS Lampaui Tiongkok, 1 Ventilator untuk 2 Pasien)

Di Italia, dua insinyur mengembangkan alat serupa. Mereka adalah Cristan Fracassi dan Alessandro Romaioli, yang bekerja di startup Isinnova di Brescia, Lombardy.

Mereka mengunjungi Rumah Sakit Chiari dan mengkaji katup yang dibutuhkan dokter dalam menangani pasien terjangkit covid-19. "Beberapa upaya kami tidak berhasil, tetapi akhirnya dapat membuat empat salinan prototipe pada mesin cetak 3D di kantor kami," kata keduanya dalam pernyataan resmi, dikutip dari New York Post.

Fracassi dan Romaioli mengatakan, pembuatan katup itu cukup rumit. "Lubang untuk difusi oksigen berdiameter kurang dari satu milimeter,” kata keduanya. 

(Baca: Risau Pasien Melonjak, Erick Thohir Pastikan Logistik Wisma Atlet Aman)

Seorang dokter sudah menguji katup itu, dan ternyata berhasil. Beberapa rumah sakit pun meminta kedua insinyur itu mengembangkan katup dalam beberapa ukuran.

Keduanya juga mengombinasikan katup itu dengan masker snorkelling. "Ini memicu ide kedua, yakni memodifikasi masker snorkelling yang sudah ada di pasaran untuk membuat masker yang terhubung dengan ventilator,” kata keduanya.

Dikutip dari Reuters, produsen mobil asal Prancis Renault juga memproduksi alat pelindung diri (APD) dan katup ventilator menggunakan mesin printer 3D. Pegawai membuat alat kesehatan itu dari rumah.

Pabrikan mobil Prancis lainnya, PSA juga bekerja sama dengan Air Liquide mencari cara untuk meningkatkan produksi ventilator.  (Baca: Atasi Pandemi Corona, Anggota G20 Sepakat Genjot Pasokan Alkes)