Atasi Hoaks, Pesan Berantai di WhatsApp Anjlok 70% Usai Dibatasi

Katadata
Ilustrasi WhatsApp
Penulis: Desy Setyowati
27/4/2020, 17.11 WIB

WhatsApp membatasi pesan hanya bisa diteruskan ke satu percakapan dalam satu waktu, mulai awal April lalu (7/4) guna menekan penyebaran hoaks. Dalam 20 hari, pesan berantai turun 70%.

Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu menilai, pesan yang diteruskan lebih dari lima kali ‘berlebihan’. “Sejak menerapkan pembatasan baru, jumlah pesan yang diteruskan ‘berlebihan’ secara global berkurang 70% di WhatsApp,” kata juru bicara WhatsApp dikutip dari The Next Web, Senin (27/4).

Anak usaha Facebook tersebut menilai, pesan yang dikirim berkali-kali bersifat kurang personal. “Kami berkomitmen untuk melakukan bagian kami untuk mengatasi pesan viral,” katanya. “Perubahan ini menjaga WhatsApp menjadi tempat untuk percakapan pribadi.”

(Baca: Cegah Hoaks, Pesan WhatsApp Cuma Bisa Diteruskan Sekali Mulai Hari Ini)

Perusahaan memahami bahwa banyak pengguna meneruskan informasi yang bermanfaat, video lucu, meme, maupun kata-kata mutiara atau doa. Namun, perusahaan di bawah naungan Facebook khawatir bahwa limpahan pesan terusan berpotensi mengandung misinformasi ataupun hoaks.

“Kami percaya sangat penting untuk menghambat penyebaran pesan-pesan ini agar WhatsApp tetap menjadi tempat yang tepat untuk menjalin percakapan personal,” kata perusahaan.

Pada awal tahun lalu, WhatsApp membatasi pesan terusan menjadi hanya lima kali di Indonesia. Alhasil, pesan yang diteruskan turun 25% secara global pada saat itu. Selama ini, pesan di WhatsApp memang bisa diteruskan menggunakan ikon panah ganda (double arrows).

Perusahaan juga menunjukkan bahwa pesan itu merupakan terusan, untuk menunjukkan bahwa konten itu tidak berasal dari kontak terdekat pengguna. (Baca: WhatsApp Tambah Peserta Panggilan Video, Siap Bersaing dengan Zoom)

Selain membatasi pesan terusan, WhatsApp bekerja secara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lebih dari 20 kementerian kesehatan di seluruh dunia, untuk menghubungkan orang-orang dengan informasi yang akurat. Lembaga otoritas telah mengirim ratusan juta pesan secara langsung melalui platform ini.

Di Indonesia, perusahaan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan chatbot terkait Covid-19. Pengguna dapat mengirimkan chat ke nomor resmi WhatsApp chatbot Covid-19 di 0811-3339-9000 dan menerima jawaban berupa pilihan informasi terkait pandemi corona.

Layanan chatbot itu dirancang sebagai salah satu kanal resmi pemerintah Indonesia untuk menyediakan sumber informasi akurat terkait virus corona. (Baca: Hoaks Seputar Covid-19 Tembus 600, Mulai dari Gibran hingga Bansos)