Korporasi Lawan Corona: Apple Buat Pelindung Wajah, Tesla Ventilator

ANTARA FOTO/REUTERS/Benoit Tessier/AWW/dj
Ilustrasi ventilator. Pembuat kendaraan listrik besutan Elon Musk Tesla berencana membantu rumah sakit dengan mengembangkan ventilitor dari komponen kendaraan
Editor: Agustiyanti
7/4/2020, 11.28 WIB

Dua raksasa teknologi asal Amerika Serikat memproduksi alat untuk kebutuhan tenaga medis dan rumah sakit dalam menanggulangi pandemi corona. Apple berencana memproduksi 1 juta pelindung wajah, sementara pembuat mobil listrik Tesla bakal memproduksi ventilator.

Dikutip dari ZDNet, CEO Apple Tim Cook mengumumkan dalam sebuah postingan video di Twitter bahwa Apple akan membuat pelindung wajah dari plastik untuk tenaga medis. "Kami telah menyatukan seluruh tenaga perusahaan untuk merancang, memproduksi, dan mengirimkan pelindung wajah untuk tenaga medis," kata dia dalam sebuah postingan video di Twitter dikutip dari ZDNet pada Senin (6/4).

Cook mengatakan Apple mengirimkan alat itu untuk pertama kali pada pekan lalu ke rumah sakit Kaiser di Santa Clara Valley. Setiap kotaknya berisi 100 pelindung wajah. Rencananya, Apple akan mengirimkan lagi lebih dari 1 juta pelindung wajah setiap pekan.

Di postingan videonya itu, Cook menunjukan model pelindung wajah. Bentuknya transparan dibuat dari plastik yang menutupi seluruh wajah dan memiliki pita di bagian belakang untuk mengatur pelindung dengan kepala pemakainya. "Kami mencari bahan baku dan manufaktur di AS dan Tiongkok," kata dia.

Dikutip dari Daily Mail, Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan bahwa Apple menjadi salah satu perusahaan teknologi yang membantu rumah sakit di seluruh negara menangani kekurangan Alat Pelindung Diri (APD). Ketersediaan APD memang menjadi kendala dalam penanganan pandemi corona. 

 (Baca: Wakil Menteri BUMN Minta Bantuan Ventilator ke CEO Tesla Elon Musk)

Pada Maret, Apple mengatakan berencana mendonasikan 9 juta masker wajah N95. Jumlah itu kemudian melonjak menjadi 20 juta hingga sekarang.

Pembuat kendaraan listrik besutan Elon Musk Tesla juga berencana membantu rumah sakit dengan mengembangkan ventilitor dari komponen kendaraan. "Kami sedang mencoba membuat beberapa ventilator dari suku cadang mobil, sehingga kami dapat membantu industri medis," kata Vice president of vehicle engineering Tesla Lars Moravy dikutip dari CNBC.com pada Senin (6/4).

Pabrik perusahaan di New York akan digunakan Tesla untuk memproduksi alat medis penunjang pernafasan itu. Tesla mengkombinasikan mesin medis dan komponen suku cadang mobil untuk membangun ventilator.

(Baca: Satgas Covid-19: RI Bakal Produksi Massal APD dengan Bahan Baku Lokal)

Para insinyur Tesla menggunakan bagian-bagian dalam sistem suspensi Tesla Model S, termasuk tangki udara dan pengatur tekanan udara untuk membangun ruang pencampuran oksigen ventilator. Tesla juga menggunakan komputer dan layar sentuh dari Model 3 untuk memantau aliran udara ventilator.

CEO Tesla Elon Musk juga mengumumkan bahwa Tesla telah membeli 1.255 ventilator dari Tiongkok. Ventilitor yang didapat oleh Tesla itu kemudian akan didistribusikan kepada rumah sakit di seluruh dunia.

"Akan dikirimkan ke rumah sakit di seluruh dunia dalam wilayah pengiriman Tesla,” katanya melalui akun @elonmusk. Perangkat dan biaya pengiriman gratis.

"Satu-satunya persyaratan, ventilator segera digunakan untuk pasien, tidak disimpan di Gudang,” kata Musk.

Tawaran donasi ventilitor itu kemudian ditanggapi Indonesia. Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin langsung membalas cuitan Musk itu. Budi mengatakan, pemerintah mengelola 70 rumah sakit dengan sekitar 6.500 tempat tidur di Indonesia untuk mengatasi pandemi corona. 

"Kami sedang mencari 300-400 ventilator tambahan secepat mungkin untuk digunakan dalam mengatasi pasien baru positif virus corona," katanya melalui akun Twitter @BudiGSadikin, beberapa waktu lalu (5/4).

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan