Perusahaan teknologi keuangan (fintech) asal Singapura, Koku, mengumumkan perolehan pendanaan pra-Seri A US$ 2 juta atau sekitar Rp 28 miliar. Rencananya, tambahan modal itu dipakai untuk ekspansi bisnis ke negara lain, salah satunya ke Indonesia.

Pendanaan ini dipimpin oleh Co-founder Tencent Holdings Jason Zeng, serta pendiri Decent Capital. Decent Capital merupakan perusahaan angel investment asal Tiongkok. Sementara Koku merupakan fintech di bidang solusi teknologi penukaran mata uang atau valuta asing (valas).

Pendiri sekaligus CEO Koku Calvin Goh mengatakan pendanaan ini akan mempercepat pengembangan produk dan ekspansi regional ke pasar-pasar baru di Asia Tenggara. “Kami yakin Koku berada pada posisi yang tepat untuk mengembangkan penawaran lebih lanjut dan berekspansi ke pasar lainnya,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (18/4).

(Baca: Startup Emasdigi Tawarkan Investasi Emas dan Valas)

Layanan yang ditawarkan di antaranya FX TechUP Suite, kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan pembelajaran mesin (machine learning). Tambahan modal ini digunakan untuk memaksimalkan peran teknologi bagi layanan pengiriman uang non-bank dan penyedia likuiditas. Koku menargetkan jumlah karyawan tumbuh 30 persen dalam enam bulan. Volume transaksi ditarget naik dari US$ 10 juta menjadi US$ 30 juta per hari.

(Baca: Dana Asing Deras, Net Kewajiban Investasi Indonesia Naik US$ 15,6 M)

Suntikan modal ini juga diharapkan meningkatkan potensi Koku untuk masuk ke pasar di Asia Tenggara termasuk Vietnam, Myanmar, Indonesia, dan Kamboja. “Meningkatkan kemampuan layanan pengiriman uang non-bank dan penyedia likuiditas merupakan model bisnis yang cukup kompleks dan berbeda,” ujarnya.

Untuk itu, Koku bekerja sama dengan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) di Singapura, Hong Kong dan Filipina. Menurutnya, teknologi Koku memungkinkan LKBB menyediakan layanan pengiriman uang yang lebih murah, cepat, dan berbasis digital.

(Baca: Devisa Pariwisata Naik, Defisit Transaksi Berjalan Belum Tentu Membaik)

Data Bank Dunia, aliran pengiriman uang ke kawasan Asia Timur dan Pasifik diperkirakan tumbuh 4,2 persen pada 2019. Sementara nilai pengiriman uang ke kawasan ini diperkiraan US$ 142 miliar pada 2018. Sejalan dengan besarnya potensi tersebut, KOKU pun menggalang pendanaan seri A. Koku menargetkan bisa memperoleh pendanaan Seri A US$ 10 juta pada Semester I 2019.

Vice President Decent Capital Departemen Angel Investment Chris Cao menyampaikan, perusahaannya memiliki visi yang sama dengan Koku. “Koku adalah perusahaan pertama di Singapura yang mendapat modal dari Jason Zeng sejak mendirikan Tencent. Kami yakin teknologi Koku akan membawa peningkatan signifikan pada penawaran bisnis untuk pelanggan,” ujarnya.

(Baca: BI Bakal Integrasikan Perizinan Fintech dengan OJK)