Jumlah mitra penjual di Tokopedia mencapai 7,8 juta saat ini. Yang menarik, pedagang yang menjajakan produk kesehatan meningkat hampir 2,5 kali lipat efek pandemi corona.
“Peningkatan jumlah penjual baru pada kategori Perawatan Kesehatan dan Pribadi hampir 2,5 kali dibandingkan bulan-bulan sebelumnya,” kata AVP of Product Tokopedia Priscilla Anais kepada Katadata.co.id, Selasa (28/4).
Berdasarkan catatan Katadata.co.id, jumlah mitra penjual di Tokopedia mencapai 6,4 juta pada awal Oktober. Artinya, ada tambahan 1,4 juta dalam sekitar enam bulan.
Priscilla mengatakan bahwa pertumbuhan mitra penjual di platform-nya cukup drastis dalam setahun terakhir. Salah satu penyebabnya, pandemi corona yang membuat aktivitas masyarakat di luar rumah terbatas.
(Baca: Masuk Ramadan, Tokopedia Luncurkan Tiga Layanan untuk Dorong Transaksi)
Berbelanja online pun menjadi tren akibat pandemi virus corona. "Ada pertumbuhan eksponensial, baik karena pandemi atau tidak. Kami melihat banyak sekali bisnis offline yang beralih ke online," ujar Priscilla.
Akibat pandemi Covid-19, Tokopedia mencatat ada tiga kategori yang transaksinya meningkat drastis sejak Maret yakni kesehatan, keperluan rumah tangga, serta makanan dan minuman. Tidak heran jika jumlah penjual baru di kategori Kesehatan naik hampir 2,5 kali lipat.
Selain itu, perusahaan e-commerce mencatat kenaikan transaksi di kategori tersier seperti produk hiburan dan produk untuk mendukung kerja dan belajar dari rumah. "Seperti membeli layar monitor dan juga konsol gim, ini permintaannya sangat besar," ujar dia.
VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak menambahkan, berdasarkan data internal perusahaan, nilai penjualan masker meningkat 197 kali dibanding bulan sebelumnya. "Hand sanitizer, vitamin dan masker adalah produk yang banyak dicari masyarakat di kategori kesehatan," ujar Nuraini dikutip dari siaran pers, Kamis (9/4) lalu.
(Baca: Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan Lazada Beri Diskon Ramadan hingga 99%)
Bahkan, sekitar 72 ribu hand sanitizer pernah habis terjual dalam 42 menit. Pembeli terjauh berasal dari Merauke, dengan jarak 3.700 kilometer. "Pada kategori rumah tangga, produk yang paling diburu yakni disinfektan, tisu, dan air purifier," ujarnya.
Pada kategori makanan dan minuman, pembeli paling banyak mencari produk daging sapi, jahe dan kurma. "Bahkan, lebih dari 100 ton daging sapi terjual di platform kami, sedangkan jumlah jahe yang terjual pun mencapai 60 ton selama bulan lalu," ujar dia.
Ia mengklaim, harga 250 juta produk yang diperdagangkan transparan, termasuk bahan pangan, produk kesehatan dan lainnya. (Baca: Pemerintah Gaet Tokopedia Minimalkan Dampak Pandemi di Industri Kopi)
Tokopedia juga memberikan promosi bebas ongkos kirim (ongkir). Selama Maret, total jarak pengiriman barang dengan bebas ongkir, yaitu lebih dari 2,5 juta kilometer atau setara dengan 63 kali keliling bumi.
Selama pandemi berlangsung, Tokopedia juga membuka dua kanal donasi untuk para tenaga medis lewat fitur ‘Bantu Pejuang Covid-19’ dan halaman Checkout Tokopedia. Tercatat, hingga akhir Maret ada lebih dari 400 ribu masyarakat yang telah berdonasi dengan total nilai donasi mencapai lebih dari Rp 5 miliar.