Amazon Cekal 1 Juta Lebih Produk Palsu Antivirus Corona & Sangat Mahal

Gilc|123RF.com
Ilustrasi, foto beranda Amazon pada layar monitor melalui kaca pembesar.
2/3/2020, 09.35 WIB

Raksasa e-commerce Amazon mencekal lebih dari 1 juta produk obat antivirus corona plasu dan yang terlalu mahal di platform-nya selama beberapa pekan terakhir. Hal ini bertujuan supaya tidak ada penjual yang mengambil keuntungan dari ketakutan masyarakat terhadap wabah.

Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu mencatat, beberapa pedagang menjual masker kesehatan dan produk yang diberi nama obat antivirus corona dengan harga fantastis. Amazon lantas menghapus puluhan ribu daftar produk tersebut dari platform-nya.

Pada awal bulan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah mengeluarkan peringatan terkait kebohongan informasi seputar virus corona. Bahkan, WHO menyebut penyebaran hoaks tersebut lebih cepat dibanding covid-19 itu sendiri.

Pemerintah Italia juga menyelidiki tingginya harga pembersih tangan dan masker bedah. (Baca: Tokopedia dan Bukalapak Respons Maraknya Penjual Obat Antivirus Corona)

"Tidak ada tempat untuk mengeksploitasi harga produk di Amazon," ujar Juru Bicara Amazon dikutip dari New York Post, Sabtu (29/2). Perusahaan juga mengumumkan penghapusan produk yang harga yang jauh lebih tinggi dibanding pasaran.

Dikutip dari The Verge, 10 bungkus masker bedah yang biasanya seharga US$ 41,24 (Rp 593,6 ribu), kini dibanderol US$ 128 (Rp 1,84 juta) di Amazon pada awal bulan lalu. Dua pak respirator seperti N95 juga dijual US$ 24,99 (Rp 359,7 ribu), dari normalnya US$ 6,65 (95,7 ribu).

Sebelumnya, Facebook juga mengeluarkan kebijakan melarang iklan obat yang mengklaim dapat menyembuhkan infeksi virus corona. Perusahaan teknologi itu terus berupaya mengurangi penyebaran informasi salah yang dapat meningkatkan ketakutan terkait virus tersebut sejak Januari 2020. 

(Baca: Facebook Larang Iklan Obat yang Klaim Mampu Sembuhkan Virus Corona)

"Baru-baru ini kami menerapkan kebijakan melarang iklan yang menyiratkan pasokan obat terbatas atau menjamin penyembuhan atau pencegahan virus corona," kata juru bicara Facebook seperti dilansir Business Insider, Rabu (26/2).

Facebook juga melarang iklan-iklan alat kesehatan seperti masker yang menjamin 100% dapat mencegah virus corona. Selain menyesatkan, penjual masker tersebut juga mematok harga yang cukup tinggi. 

Di Indonesia, para penjual juga menjajakan produk berjudul obat antivirus corona. E-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak mengaku bakal menindaklanjuti hal tersebut.

(Baca: AS Mulai Uji Coba Obat Virus Corona ke Pasien)

Reporter: Cindy Mutia Annur