Tokopedia hingga Bukalapak Respons Harga Masker Jutaan Rupiah

Ilustrasi, calon pembeli mamadati sentra alat dan produk kesehatan Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (3/3/2020).
4/3/2020, 12.01 WIB

Harga masker naik dratis saat kemunculan virus corona. Harganya sempat turun akhir bulan lalu, dan kini naik lagi hingga menyentuh Rp 24,5 juta per 100 kotak. Startup e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak mengimbau konsumen untuk melapor.

Konsumen bisa melaporkan penjual yang menjajakan masker kesehatan dengan harga yang jauh melebihi pasaran, melalui fitur ‘lapor’ di masing-masing platform.

Bukalapak memperbolehkan penjual menentukan harga produk dan strategi penjualan masing-masing. Namun, perusahaan akan menindak penjual yang memanfaatkan situasi pandemi untuk meraup keuntungan tidak wajar dan menghalangi akses masyarakat pada penggunaan alat kesehatan.

(Baca: Konsumen Ditipu Puluhan Juta, Bukalapak Blokir Akun Penjual Masker)

Konsumen diminta melapor, lalu akan ditindaklanjuti oleh tim BukaBantuan. "Penjual yang dilaporkan para pembeli karena menaikkan harga secara tidak wajar akan segera di-takedown dan kami juga mengadaptasi algoritma untuk mendeteksi," ujar Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono kepada Katadata.co.id, Rabu (4/3). 

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, masker kesehatan dijual Rp 728 ribu oleh akun Seasonkerfien2101 di platform Bukalapak. Sedangkan sekotak masker N95 dibanderol Rp 1,2 juta oleh akun Belgia Store.

Toko bernama siswoyo House di Tokopedia juga menjual sekotak masker bedah Rp 3 juta. Akun sumbeRezeki08 menjual masker N95 Rp 1,5 juta. Begitu juga dengan penjual Shopee. Sekotak masker N95 dijual Rp 2,3 juta oleh akun sabripatmarket. Lalu, masker bedah dibanderol Rp 950 ribu oleh akun tokojhunaidi.

(Baca: Sempat Naik Efek Virus Corona, Harga Masker di E-Commerce Mulai Turun)

Di Lazada, masker bedah berisi 100 kotak bahkan dijual Rp 24,5 juta oleh akun IBINKSTORE94. Artinya satu kotak seharga Rp 245 ribu. Sedangkan masker N95 dijual Rp 2,8 juta oleh akun Salim Store 1582078529.

Begitu juga di Blibli, sekotak masker N95 dijual Rp 2,1 juta oleh akun Moradolio Store. Akun Best Deal Accesories Corner menjual sekotak masker bedah seharga Rp 450 ribu.

Vice President of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak sempat menyampaikan, perusahaan terus berupaya memastikan tak ada kenaikan harga secara tidak wajar, terutama untuk produk masker kesehatan.

(Baca: Lazada dan Tokopedia Pantau Lonjakan Harga Masker Efek Virus Corona)

Tokopedia memang menerapkan kebijakan user generated content (UGC), di mana penjual dapat mengunggah produk di platform secara mandiri. UGC dinilai memudahkan pedagang berjualan.

“Namun harus kami sertai dengan aksi-aksi proaktif untuk menjaga norma dan hukum yang berlaku,” kata Nuraini, awal bulan lalu (4/2). Tokopedia mengimbau masyarakat untuk melaporkan produk yang harganya tidak wajar melalui fitur Laporkan.

Begitu juga dengan Lazada. Chief of Customer Experience Lazada Indonesia Ferry Kusnowo mengatakan, perusahaannya terus memantau harga dan ketersediaan produk di platform, termasuk masker.

Lazada mendorong mitra menerapkan harga masker yang wajar dan kompetitif. “Hal ini memerlukan peran dan kerja sama dari para penjual.  Apabila ditemukan ketidakwajaran harga dibanding harga jual reguler, kami akan segera menonaktifkan daftar produk tersebut dari platform,” kata dia.

(Baca: Bukalapak dan Shopee Pantau Lonjakan Harga Masker Efek Virus Corona)

Pada akhir Januari hingga awal Februari, harga masker bedah di kisaran Rp 75 ribu lebih. Harga masker N95 bahkan ada yang tembus Rp 3 juta per dus berisi 20 masker atau sekitar Rp 150 ribu per helai.

Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, harga masker bedah di e-commerce mulai dari Rp 28 ribu hingga Rp 75 ribu pada pertengahan Februari lalu (18/2). Sedangkan masker N95 mulai dari Rp 35 ribu sampai ratusan ribu.

Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua warga Depok terinfeksi virus corona, harga masker naik lagi. (Baca: Amazon Cekal 1 Juta Lebih Produk Palsu Antivirus Corona & Sangat Mahal)

Berdasarkan Google Trends, pencarian masker mulai meningkat pada pertengahan Januari lalu. Bahkan, pencariannya mencapai puncak pada periode 2-8 Februari.

Angkanya terus menurun pada akhir Februari. Lalu, pencarian dengan kata kunci masker meningkat lagi awal Maret, terutama setelah pengumuman dua warga positif virus corona.

Reporter: Cindy Mutia Annur