Perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat (AS), Amazon memecat karyawan yang sempat kontak langsung dengan pasien terinfeksi virus corona. Pegawai bernama Christian Smalls itu juga sempat mogok kerja, karena perusahaan tidak menutup gudang di Staten Island.
Juru bicara Amazon Kristen Kish mengatakan, Smalls seharusnya dikarantina 14 hari karena sempat kontak dengan pasien covid-19. Asisten proses gudang di Staten Island itu diminta mengisolasi diri di rumah dan tetap digaji.
"Meskipun ada instruksi untuk tetap di rumah dengan digaji, dia datang hari ini (waktu setempat), menempatkan tim dalam risiko,” kata Kish dikutip dai CNN Internasional, Selasa (31/3).
(Baca: Banyak Pemesanan saat Pandemi Corona, Amazon Tambah 100 Ribu Karyawan)
Juru bicara Amazon lainnya menyampaikan bahwa perusahaan sudah menerapkan pemeriksaan suhu tubuh pegawai setiap hari. Hal ini untuk mencegah penularan virus corona.
"Kami percaya komunikasi langsung merupakan jalan terbaik untuk membahas umpan balik, dan tim kami berbicara langsung dengan karyawan setiap hari untuk mendengarkan pertanyaan mereka dan mendiskusikan opsi yang tersedia di lingkungan yang terus berubah ini," kata juru bicara Amazon.
Melalui wawancara telepon, Smalls mengaku dirinya menerima keputusan perusahaan memecat dirinya dan menilai tindakan itu sebagai sikap apatis Amazon. "Semua orang telah memperingatkan saya bahwa (pemecatan) mungkin terjadi, jadi saya sudah memperkirakannya,” kata dia.
(Baca: Warga AS Panik Belanja, Penjualan Tisu & Obat di Amazon Naik 10 Kali)
Ia menilai, Amazon hanya peduli pada target-target perusahaan. “Yang pertama, mereka tidak peduli dengan orang (pegawai),” kata Smalls.
Smalls mengikuti aksi unjuk rasa karena Amazon tidak menutup gudang di Staten Island, padahal sudah ada kasus positif virus corona di fasilitas itu. Sepengetahuannya, ada sekitar lima hingga tujuh pekerja yang didiagonasis terjangkit virus corona.
Dia pun berencana mendatangi Balai Kota untuk membujuk pejabat pemerintah setempat turun tangan. (Baca: Skenario Terburuk Kematian Akibat Corona di AS Capai 100 Ribu Orang)
Pada kesempatan berbeda, Jaksa Agung New York Letitia James menilai, langkah Amazon memecat karyawan di tengah pandemi corona merupakan Tindakan yang memasukan. “Amazon memecat seorang karyawan yang dengan berani, berdiri untuk melindungi dirinya sendiri dan rekan-rekannya,” kata dia.