Imbas Corona, Beli Bahan Pokok di Amazon Harus Antre dan Dibatasi

Patrick de Grijs|123RF.com
Aplikasi Amazon di Ponsel
Penulis: Desy Setyowati
13/4/2020, 13.58 WIB

Pembeli bahan pokok di Amazon melonjak akibat pandemi corona di beberapa negara. Bahkan konsumen grosir masuk daftar tunggu (wait list), karena perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat (AS) ini harus menambah kapasitas.

Konsumen harus antre karena permintaan melebihi slot pengiriman Amazon. Perusahaan mencatat, jumlah penjual di jaringan toko Whole Foods yang menawarkan antar barang meningkat dari 80 menjadi 150 lokasi.

Untuk memenuhi permintaan konsumen, Amazon mempersingkat jam buka beberapa toko Whole Foods untuk umum. Dengan begitu, “karyawannya dapat memenuhi pesanan bahan makanan lebih cepat,” demikian kata perusahaan dikutip dari Reuters, Senin (13/4).

Perusahaan menawarkan layanan pengiriman bahan makanan lewat Amazon Fresh dan Amazon Prime Now dari gudang milik sendiri dan toko Whole Foods. Saat ini, Amazon menjalankan 487 toko Whole Foods di Amerika Serikat. Toko-toko ini telah membatasi jumlah pelanggan.

(Baca: Amazon Ancam Pecat Pegawai yang Langgar Pembatasan Sosial Saat Pandemi)

Amazon mengakuisisi Whole Foods senilai US$ 13,7 miliar pada Agustus 2017. Perusahaan yang dipimpin Jeff Bezos ini pun melengkapi layanan menjadi Online to Offline (O2O) lewat pemesanan online dan langsung ke toko.

Bulan lalu, Amazon menangguhkan layanan pengiriman Prime Pantry untuk sementara. Prime Pantry merupakan layanan menjual bahan makanan yang tidak tahan lama.

Amazon mengatakan kapasitas pemesanan bahan makanan secara online meningkat lebih dari 60% selama wabah virus corona. Beberapa warganet bahkan mengeluhkan kelangkaan layanan pengiriman dari Amazon Prime.

Perusahaan itu mengaku sedang merekrut lebih banyak pekerja untuk memperluas kapasitas. Mereka juga berencana meluncurkan fitur baru yang akan membantu pelanggan untuk mendistribusikan bahan pokok. Metodenya, yang pertama membeli akan dilayani lebih dulu.

(Baca: PSBB Berlaku, Tokopedia hingga Bukalapak Antisipasi Lonjakan Transaksi)

Amazon mengaku akan memberikan bayaran yang lebih tinggi bagi para pekerja di gudang, untuk meningkatkan layanan pengiriman bahan makanan. Di satu sisi, tetap menerapkan prokotol kesehatan.

Namun, beberapa karyawan di Whole Foods dan gudang Amazon memprotes perusahaan karena minimnya perlindungan dari risiko terpapar Covid-19. Apalagi, lebih dari 50 pusat Gudang Amazon dan beberapa toko Whole Foods telah mengonfirmasi kasus positif virus corona.

Wakil presiden Grocery di Amazon Stephenie Landry berharap, perusahaan memperhatikan keamanan dan keselamatan pegawai. "Jika Anda dapat melakukannya dengan aman, kami mendorong pelanggan kami yang dapat berbelanja secara langsung,” kata dia melalui blog.

(Baca: Banyak Pemesanan saat Pandemi Corona, Amazon Tambah 100 Ribu Karyawan)