Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menanggapi aksi penolakan wacana penempatan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai petinggi PT Pertamina (Persero). Nama Ahok santer diisukan menjadi direksi ataupun komisaris perusahaan tersebut, setelah bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir pekan lalu.
Kendati belum bisa memastikan apakah mantan Gubernur DKI Jakarta ini bakal menjadi petinggi Pertamina, Arya menilai Ahok sebagai sosok yang mampu merangkul semua kalangan.
"Kami percaya Pak Ahok bisa merangkul karyawan, kalau benar di Pertamina " katanya ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (20/11).
Adapun perombakan direksi Pertamina akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar dalam waktu dekat.
"Pertamina berharap secepatnya, tapi tunggu tanggal mainnya," ujar Arya.
(Baca: Ada Penolakan dari SP Pertamina, Ahok: Hidup Kok Ditolak Terus )
Wacana penempatan Ahok di salah satu BUMN mendapat penolakan dari serikat pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB).
Menteri BUMN Erick Thohir memiliki alasan khusus menawarkan Ahok sebagai petinggi di perusahaan pelat merah. Erick membutuhkan figur yang menjadi pendobrak di BUMN.
(Baca: Rombak Pejabat BUMN, Erick Thohir Diminta Transparan)
"Kami harapkan ada perwakilan yang memang punya track record pendobrak. Tidak artinya salah dan benar, tapi untuk mempercepat hal-hal yang sesuai arahan," kata Erick di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/11).
Erick menyebut salah satu alasan dipilihnya figur pendobrak yakni untuk untuk menekan impor energi. Selain itu, membuka lapangan kerja dengan cara bermitra dengan pihak lain.
Namun dia enggan menjawab detail peluang Ahok dalam memimpin BUMN energi. "Belum tahu, nanti kita lihat," katanya.