Balige, Sumatera Utara, 16 Maret 2020 - Airy, perusahaan Accommodation Network Operator (ANO) Indonesia yang dikelola sepenuhnya oleh anak bangsa, memperluas implementasi program Airy Community. Ini dilakukan dengan menjangkau Kawasan Danau Toba, Sumatra Utara. Langkah ini juga menjadi bagian dari komitmen Airy mendukung pemerintah dalam pengembangan lima destinasi superprioritas. Upaya tersebut disampaikan oleh Airy, saat kunjungan Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima dari Kerajaan Belanda ke Danau Toba, Kamis lalu (12/03).
Airy Community merupakan platform pelatihan Airy untuk peningkatan kapabilitas tenaga kerja bidang pariwisata, khususnya perhotelan. Sepanjang 2020 ini, Airy akan menjalankan Airy Community bersama berbagai instansi termasuk Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi beserta berbagai stakeholder terkait di tujuh kabupaten sekitar Danau Toba.
Danau Toba menjadi satu dari lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang telah ditetapkan Presiden Jokowi. Bahkan, pemerintah lewat Kementerian PUPR memproyeksikan anggaran Rp 2,4 triliun pada 2020 untuk membangun sejumlah infrastruktur di wilayah Danau Toba. Selain percepatan infrastruktur, pemerintah juga telah mencanangkan program pengembangan 3A (Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas) kawasan tersebut. Tak terkecuali penyiapan desa-desa wisata yang tersebar di sekitar Danau Toba. Penyediaan tempat penginapan atau homestay di desa-desa menjadi bentuk pemberdayaan masyarakat setempat.
Louis Alfonso Kodoatie, CEO Airy Indonesia, menyampaikan, Airy senantiasa berkontribusi aktif dalam memajukan pariwisata Indonesia, lebih-lebih di wilayah yang menjadi fokus utama pengembangan oleh pemerintah, termasuk Danau Toba. “Dengan keahlian Airy di ranah manajemen perhotelan ramah anggaran, kami akan mengambil peran di segmen Amenitas guna mendukung peningkatan mutu layanan berbagai rumah inap atau homestay di desa-desa wisata seputar Kawasan Danau Toba,” lanjutnya. Langkah tersebut ditempuh dengan memperhatikan mutu layanan yang lebih terstandarisasi, berkelanjutan, sehingga akan berdampak positif pada perekonomian daerah tersebut.
Untuk mewujudkan itu, kualitas sumber daya manusia berandil besar. BPS dalam laporan Statistik dan Akomodasi Lainnya di Provinsi Sumatera Utara 2018, menyebut jumlah tenaga kerja sektor akomodasi di provinsi itu barulah mencapai 14.299 orang. Temuan BPS lainnya menyebut tentang Keadaan Angkatan Kerja di Provinsi Sumatra Utara. Laporan memberi gambaran tambahan, bahwa berdasarkan latar pendidikan, tenaga kerja bidang penyediaan akomodasi (termasuk usaha makan/minum) didominasi lulusan SMA – yakni sebesar 32,2 persen. Sementara, lulusan khusus kejuruan hanya sejumlah 15,2 persen, dan tamatan universitas baru sebanyak 3,8 persen.
Alfons mengatakan Airy tak berhenti berinovasi. Bukan hanya berkutat pada pemutakhiran teknologi, namun juga memformulasikan dan membangun platform Airy Community yang mampu memberdayakan SDM pariwisata di Tanah Air, termasuk Sumatra Utara dan khususnya di wilayah Danau Toba. “Rencananya, Airy akan menjalankan serangkaian program pemberdayaan masyarakat yang akan dimulai di bulan Maret ini kepada para pelaku pariwisata di 7 kabupaten di Danau Toba,” ujarnya.
Sejak diluncurkan pada 2018 lalu, Airy Community telah sukses melatih lebih dari 4.000 tenaga kerja perhotelan dari seluruh Indonesia. Airy juga menggandeng berbagai pihak guna menguatkan pelaksanaan program ini. Yang terbaru, Airy telah menyepakati untuk menggelar program Airy Community di Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Banyuwangi sepanjang 2020. Sebelumnya, Airy juga telah menandatangani kesepakatan Bersama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Oktober 2019 untuk kurikulum dan program pelatihan SDM.