Matahari Tutup Semua Gerai dan Kurangi Jam Kerja Karyawan

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Seorang wanita berbelanja di store Matahari, Cibinong City Mall, Bogor, Jawa Barat (1/3). Matahari akan menutup sementara seluruh gerai secara nasional akibat corona.
Penulis: Ekarina
31/3/2020, 18.08 WIB

Penyebaran virus corona yang kian masif di Indonesia, turut menekan emiten retail, salah satunya PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).  Matahari akan  menutup seluruh gerainya di Indonesia hingga mengurangi jam kerja karyawan dan cuti tak berbayar guna mengurangi beban operasional perusahaan.

Matahari akan menutup sementara seluruh  gerai secara nasional selama 14 hari  terhitung sejak 30 Maret 2020 hingga 13 April 2020 atau lebih, tergantung perkembangan dampak Covid-19.

"Ini  merupakan bentuk dukungan  gerakan di rumah saja dan langkah pemerintah untuk mengawasi penyebaran Covi-19," ujar manajenen Matahari dalam keterangan resminya, Selasa (31/3).

(Baca: Omzet Harian Sarinah Terjun Bebas Terdampak Corona, Hanya Rp 30 Juta)

Chief Executive Officer (CEO) Matahari, Terry O’Connor mengatakan industri retail mengalami penurunan tajam sepanjang Maret, meskipun Januari dan Februari memenuhi ekpektasi. Dengan adanya kondisi tersebut, perusahaan beroperasi di dalam kondisi yang tidak pasti.  

Sejalan dengan ketidakpastian akibat pandemi corona, perusahaan bakal menetapkan sejumlah kebijakan penggunaan dana. Langkah ini merupakan bentuk antisipasi terhadap tekanan traffic dan permintaan konsumen yang berpotensi terjadi secara berkepanjangan.

Menurutnya, perseroan telah menelaah semua beban usaha yang dinilai tidak esensial dalam rangka menurunkan beban secara signifikan. Misalnya lewat kerja sama dengan pemilik mall untuk menurunkan beban sewa serta menurunkan beban pemasaran jangka menengah.

(Baca: Ekspansi Gerai, Matahari Store Naikkan Belanja Modal Jadi Rp 1 Triliun)

Perseroan juga melarang perjalan dinas, menurunkan beban sumber daya manusia dengan kombinasi pengurangan jam kerja, menerapkan cuti tidak berbayar. Matahari juga akan menurunkan gaji karyawan dengan penurunan terbesar di tingkat manajemen senior.

"Kami siap untuk melakukan langkah lebih lanjut untuk memastikan Matahari dapat melalui krisis ini dan siap melayani pelanggan kami secara lebih baik," ujarnya.

Sepanjang 2019, Matahari mencatat pendapatan bersih Rp 10,27 trilun, naik tipis dibanding 2018 sebesar Rp 10,24 triliun.

Sebelumnya, pandemi corona juga telah menekan peritel pelat merah, PT Sarinah (Persero).  Omzet penjualan perusahaan turun hingga lebih dari 90%. Padahal,  perusahaan biasanya bisa meraup omzet Rp 500 - 600 juta dalam sehari.

"Dengan kondisi (pandemi) seperti ini, perusahaan hanya bisa mencapai omzet sekitar maksimal Rp 30-an juta. Apalagi, terhitung sejak 25 Maret sampai 5 April, Sarinah tutup sementara," ujar Direktur Ritel Sarinah Lies Permata Lestari kepada Katadata.co.id, Kamis (26/3).

Dengan penjualan yang anjlok, Sarinah terancam tidak dapat mencapai target pertumbuhan di atas 20 % tahun ini. Namun Lies menegaskan bahwa untuk menyiasati turunnya penjualan, Sarinah akan memanfaatkan penjualan melalui platform daring atau online.

“Kami realistis, dengan kondisi seperti ini pastinya akan ada revisi target dan mungkin juga dilakukan oleh industri lain,” kata Lies.

Deretan Mal Tutup

Tak bisa dipungkiri, pandemi virus corona telah berdampak pada berbagai aktivitas ekonomi, termasuk di pusat-pusat perbelanjaan atau mal. Sejumlah mal di Jakarta dan sekitarnya memilih untuk tutup sementara atau membatasi jam operasionalnya sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Penutupan mal dan pusat perbelanjaan ini sesuai Surat Edaran Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta Nomor 155/SE/2020 tentang Penutupan Sementara Kegiatan Operasional Industri Pariwisata Dalam Upaya Kewaspadaan Terhadap Penularan Covid-19.

(Baca: Penjualan Ritel Anjlok 95% Imbas Corona, 150 Ribu Karyawan Dirumahkan)

PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) sebagai pengelola memutuskan untuk tutup sementara dari 25 Maret 2020 hingga 3 April 2020. Meski demikian, beberapa gerai retail yang menjual kebutuhan dasar seperti bahan pangan dan obat-obatan tetap buka. Gerai-gerai itu di antaranya seperti TheFoodHall Supermarket, Guardian, GNC, Century dan Natural Farm.

Summarecon Mall di tiga lokasi, yakni Kelapa Gading, Bekasi dan Serpong tutup sementara untuk memutus rantai penularan Covid-19. Penutupan sementara itu dilakukan tanggal 25 Maret - 7 April 2020.

Namun, tenant-tenant yang menyediakan kebutuhan pokok masyarakat dapat tetap buka, dengan jam operasional pukul 11.00 - 18.00 WIB. Adapun kategori tenant-tenant tersebut adalah antara lain, supermarket dan farmasi.