Impor Daging Kerbau, Bulog Tunggu Kelonggaran dari Pemerintah India

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ilustrasi. Perum Bulog telah mengantongi kuota impor daging kerbau sebanyak 20 ribu ton.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
23/4/2020, 14.55 WIB

Perum Bulog tengah menunggu kemungkinan relaksasi dari pemerintah India untuk melaksanakan impor daging Kerbau dari India. Ini lantaran negara importir daging tersebut tengah melakukan karantina atau lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona. 

"Kalau akan diberi kemudahan, kami menunggu konfirmasi dari industri pengolahan di India. Semoga segera bisa mengirim daging bekunya," kata Direktur Operasional Bulog Tri Wahyudi Saleh kepada Katadata.co.id, Kamis (23/4).

Pemerintah saat ini tengah berkoordinasi dengan pemerintah India untuk mendapatkan relaksasi pengiriman daging kerbau. Koordinasi dilakukan oleh Menteri Luar Negeri RI dengan Menteri Luar Negeri India.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal mengatakan, pihaknya hingga kini belum menerima informasi terkait kemudahan importasi daging kerbau. "Informasi yang kami terima bahwa supplier sudah diizinkan beroperasi, tapi terkendala logistik pengiriman yang belum normal," ujar dia.

(Baca: Masuk Masa Panen Raya, Pemerintah Jamin Stok Beras Aman)

Bulog saat ini telah melakukan tender dan menentukan supplier. Dengan demikian, importasi dapat segera dilakukan bila proses impor dibuka oleh Negara Bollywood tersebut.

Sebagaimana diketahui, Bulog telah mengajukan izin impor 20 ribu ton daging kerbau ke Kementerian Perdagangan sejak Januari 2020. Keputusan impor ini juga sudah diputuskan dalam rapat koordinasi di tingkat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Namun, izin impor daging kerbau tersebut tak kunjung didapatkan oleh Bulog dan baru keluar dari Kemendag setelah Covid-19 merebak di beberapa negara. Akibatnya, impor sulit dilakukan, apalagi India melakukan lockdown.

(Baca: Kemendag Gandeng Gojek untuk Perlancar Distribusi Bahan Pokok)

Sementara ini, kebutuhan stok daging kerbau masyarakat akan disubtitusi oleh daging ayam. Hal ini dikonfirmasi oleh Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud. Dalam hal ini, pemerintah menugaskan PT Berdikari untuk menyerap 12 juta ekor ayam hidup.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, sejumlah industri tengah kesulitan mendapatkan bahan baku daging kerbau. Daging kerbau yang digunakan industri juga berasal dari India.

Ia pun telah berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi untuk melobi dengan pemerintah India. "Untuk daging kerbau sudah korodinasi dengan Menteri Perdagangan India, maka akan diberikan relaksasi untuk ekspor daging kerbau dari India," ujar dia.

Reporter: Rizky Alika