Bulog Batal Impor Daging Sapi Brasil, Mendag Bakal Evaluasi

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, seorang pedagang daging sapi menimbang dagangannya di Pasar Minggu, Jakarta (14/10/2019). Menteri Perdagangan akan mengkaji perlu tidaknya mengimpor daging sapi dari Brasil.
Penulis: Rizky Alika
11/11/2019, 14.06 WIB

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto berencana mengevaluasi stok dan kebutuhan daging sapi di dalam negeri. Hal ini merespons Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) yang batal mengimpor daging sapi dari Brasil.

"Nanti kami akan evaluasi,” kata Agus di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (11/11). Sebab, menurut dia impor bertujuan mengisi kekosongan persediaan di dalam negeri.

Agus menjelaskan, impor tidak diperlukan bila kekurangan persediaan di dalam negeri bisa disubstitusi dengan produk lain. Namun, hal tersebut perlu dikaji terlebih dulu.

Sebagaimana diketahui, Bulog batal mengimpor 30 ribu ton daging sapi asal Brasil. Padahal, Bulog mendapat penugasan impor berdasarkan hasil rapat koordinasi oleh beberapa kementerian di kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

(Baca: Bulog Batal Impor Daging Sapi Brasil Tahun Ini, Buwas: Mubazir!)

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan stok daging di dalam negeri sudah mencukupi. Lagi pula, tenggat waktu impor tidak memungkinkan dilakukan.

Pria yang akrab disapa Buwas ini menuturkan, kebutuhan daging sapi di dalam negeri cukup besar. Selain itu, ia khawatir impor bisa berdampak negatif bagi masyarakat khususnya peternak dan pelaku usaha.

Karena itu, ia mengaku belum mengimpor daging sapi asal Brasil sama sekali. “Penugasannya sudah ada, tapi memang belum bisa dilakukan karena waktunya mepet," kata dia.

(Baca: Bahas Industri Peternakan, Kadin Soroti Konsumsi Daging Sapi Rendah)

Dia mengatakan, tidak mungkin mengimpor daging dari Brasil saat ini. Alasannya, pengiriman daging dari Negeri Samba memakan waktu 47 hari, itu pun belum termasuk berbagai proses impor.

Karena itu, dia menilai impor daging sapi Brasil lebih baik diundur hingga tahun depan. Sebelum dilakukan, pemerintah bisa menghitung ulang jumlah kebutuhan daging di dalam negeri.

Ia juga mencatat bahwa pasokan daging dalam negeri cukup melimpah saat ini. Sebab, pemerintah sudah memiliki stok daging kerbau impor dari India dan daging sapi dari Australia.

Selain itu, ada daging sapi lokal dan impor yang didatangkan PT Berdikari. "Kalau kami impor lagi, ini kan bisa mubazir, karena nanti terlalu banyak," kata Buwas.

(Baca: Berdikari Impor 3.000 Ton Daging Sapi Brasil, Mulai Masuk Desember)

Reporter: Rizky Alika