Pemerintah Siap Buka Impor Sapi Bakalan dan Daging Kerbau Tahun Depan

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Pedagang memotong daging sapi yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Senin (2/12/2019). Pemerintah siap impor 60 ribu ton daging kerbau dan 550 ribu ekor sapi bakalan tahun 2020 guna menjaga pasokan harga.
26/12/2019, 17.16 WIB

Pemerintah berencana membuka kembali keran impor daging pada tahun depan. Rencananya akan ada impor 60 ribu ton daging kerbau dan 550 ribu ekor sapi bakalan guna menjaga pasokan harga.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi mengatakan target harga daging sebenarnya bisa mencapai Rp 80 ribu per kilogram. Sedangkan dari Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga masih berada di level Rp 120 ribu per kilogram.

“Tadi sudah diputuskan, sementara itu rencana 2020,” kata Agung usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (26/12).

(Baca: Pemerintah Berencana Kembali Buka Keran Impor Daging Sapi Brasil 2020)

Agung menjelaskan konsumsi daging sapi dan kerbau pada tahun depan diperkirakan sama dengan tahun ini yang mencapai 600 ribu ton. Sedangkan kebutuhan daging sapi dan kerbau untuk industri mencapai 129 ribu ton. 

Meski begitu, pemerintah belum menentukan rencana impor tersebut akan diambil dari negara mana saja. Kuota impor juga bisa berubah seiring dengan perubahan jumlah konsumsi masyarakat.

"Kami masih mencari dari Brasil atau Australia. Masih melihat kemungkinannya, yang jelas untuk menekan harga turun," kata dia.

Pada tahun ini Perum Bulog (Persero) menargetkan 18 ribu ton impor daging kerbau asal India masuk pada Desember 2019. Jumlah tersebut merupakan bagian dari izin impor daging yang didapat Bulog sepanjang tahun ini sebanyak 100 ribu ton.

"Desember awal 18 ribu ton semua datang. Tapi datangnya bertahap," kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso September lalu.

Reporter: Tri Kurnia Yunianto