Perum Bulog memperkirakan impor 20.000 ton daging kerbau akan masuk ke Indonesia bulan Maret atau April 2020.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, pihaknya telah melakukan tender dengan penyuplai daging asal India. "Akan mulai masuk 20.000 ton, sudah deal dengan tender," kata Tri, Selasa (18/3).
Impor 20.000 ton daging kerbau ini merupakan bagian dari penugasan impor 100.000 ton daging kerbau tahun ini. Sementara, untuk impor daging sapi dari Brazil, Tri menyebut, Bulog tidak lagi mendapat penugasan.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, pemerintah akan mengimpor daging kerbau sebanyak 170.000 ton
Keputusan impor ini diambil melalui rapat koordinasi pangan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Namun, pemerintah enggan menjelaskan secara rinci terkait tambahan kuota sebesar 70.000 ton tersebut serta penugasannya.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan, jumlah kebutuhan daging sapi dan kerbau sekitar 376.035 ton. Sementara, ketersediaannya mencapai 517.872 ton, dengan 290.000 ton di antaranya berasal dari impor.
(Baca: Bulog Gelar Operasi Pasar, Gula Dijual Rp 12.500 per Kilogram)
Percepat Impor
Sementara itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebelumnya memutuskan mempercepat impor komoditas pangan yakni gula mentah, bawang putih, dan daging kerbau.
"Jadi mengenai (impor) gula, bawang putih, kami percepat semuanya. Stok gula akan kami tambahkan," kata Agus usai menghadiri rapat koordinasi pangan dan perdagangan di kantornya, Jakarta, Jumat (6/3).
Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan Surat Perizinan Impor (SPI) gula kristal mentah sebanyak 438.802 ton. Stok tersebut diperkirakan cukup untuk kebutuhan konsumsi hingga bulan Mei 2020.
Gula mentah tersebut akan diolah oleh industri selama sepekan untuk menjadi gula kristal putih, yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Agus pun memperkirakan, impor gula mentah ini dikatakan Agus juga melibatkan Bulog.
Selain itu, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan, kementeriannya telah menerbitkan SPI bawang putih sebesar 34.825 ton. Ia menargetkan SPI untuk bawang putih akan mencapai 90 ribu ton dalam beberapa hari ini.
"Nanti tambahannya bergantung dari Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH ) yang masuk," kata dia.
RIPH yang dikeluarkan oleh Kementan ini diperlukan oleh importir, yang akan memberikan RIPH tersebut ke Kemendag untuk mendapatkan SPI. RIPH bawang putih yang telah dikeluarkan oleh Kementan tercatat mencapai 103.000 ton.
(Baca: Pemerintah Percepat Impor Gula, Bawang Putih, dan Daging Kerbau)