Kementerian Perdagangan mendistribusikan gula pasir sebanyak 50 ribu ton di Jakarta secara bertahap untuk menurunkan harga. Saat ini harga gula di pasar melonjak dari Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Kami akan gelontorkan tahap pertama sekitar 20 ribu ton kemudian 30 ribu ton," kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Carrefour Duta Merlin, Jakarta, Kamis (19/2).
Selain itu, pemerintah tengah menunggu impor gula kristal mentah dan gula kristal putih yang masuk bertahap mulai pekan mendatang. Di sisi lain, Indonesia akan memasuki masa panen tebu pada Juni mendatang, sehingga harga gula konsumsi akan segera stabil. "Kami mengantisipasi stok gula terkait pandemi corona," kata Agus.
(Baca: Bulog Jual Gula Impor Rp 10.500 Per Kg Dua Pekan Lagi)
Sebelumnya, Kemendag menyatakan impor gula kristal mentah akan masuk pada akhir Maret 2020. Impor tersebut merupakan bagian dari Surat Perizinan Impor (SPI) yang telah dikeluarkan oleh Kemendag sebesar 438,8 ribu ton.
Gula kristal mentah tersebut akan diolah oleh industri menjadi gula kristal putih guna memenuhi kebutuhan konsumsi. "Akhir bulan ini masuk lagi 260 ribu ton," kata Agus, beberapa waktu yang lalu.
Sementara itu, Perum Bulog mengatakan impor gula kristal putih atau konsumsi sebanyak 50 ribu ton akan masuk dua pekan lagi. Setelah tiba, Bulog akan menyalurkan gula ke pasar dengan harga Rp 10.500 per kilogram.
(Baca: Gula Langka, Kemendag: Ada Oknum Tahan Stok, Khawatir Isu Corona)
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan penjualan tersebut di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 12.500 per kilogram (kg). Mereka berharap masuknya gula impor dapat menurunkan harga gula yang saat ini di atas Rp 16.000 per kg.