Imbas pandemi Covid-19 membuat pemerintah akan memfokuskan pemulihan ekonomi dan reformasi nasional dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2021. Target pencapaian sasaran Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan sasaran ekonomi akan terkoreksi cukup tajam akibat penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok.
“Pada 2020 ini skenario agenda pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 menjadi bagian penting dalam kerangka ekonomi makro RKP 2021,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) Suharso Monoarfa dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbagnas) 2020 RKP 2021 daring di Jakarta, Kamis (30/4).
(Baca: Menkeu Sebut Kerugian Dunia Imbas Corona Capai Rp 134 Ribu Triliun)
Empat fokus pembangunan dalam RKP 2021 yakni pemulihan sektor industri, pariwisata, investasi, reformasi sistem kesehatan nasional, reformasi sistem jaring pengaman sosial dan reformasi sistem ketahanan bencana.
Suharso mengatakan RKP 2021 akan mencakup tujuh prioritas nasional sesuai RPJMN 2020-2024 yakni penguatan ketahanan ekonomi, pengembangan wilayah, peningkatan sumber daya manusia, peningkatan revolusi mental dan pembangunan kebudayan. Selain itu, penguatan infrastruktur, pembangunan lingkungan hidup dan ketahanan bencana serta perubahan iklim, kemudian stabilitas politik hukum pertahanan dan keamanan dan transformasi pelayanan publik.
“Ketujuh prioritas nasional tersebut akan mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi sosial yang terpadu dan terintegrasi sesuai RKP 2021,” katanya.
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap RPJMN
Suharso Monoarfa mengatakan wabah COVID-19 mempengaruhi pencapaian sasaran RPJMN 2020-2024. “Pandemi COVID-19 telah menimbulkan dampak besar terhadap pembangunan nasional,” kata Suharso.
Selain berpengaruh kepada pembangunan nasional khususnya dalam RPJMN 2020-2024, wabah virus corona jenis baru ini, kata dia, juga membuat pemerintah harus mengoreksi sasaran ekonomi yang menurun tajam tahun 2020. Kondisi ekonomi ini, lanjut Kepala Bappenas ini, juga memberikan pengaruh pada kinerja tahun 2021.
Dampak lainnya, kata dia, berkurangnya pembiayaan pembangunan pada tahun ini akibat pengalihan pembiayaan pembangunan yang digunakan untuk penanganan Covid-19.
(Baca: Jokowi Siapkan Strategi Kebangkitan Ekonomi Pasca Corona Tahun 2021)
Suharso tidak memberikan rincian pembiayaan pembangunan yang berkurang serta jumlah pengalihan anggaran yang sebelumnya untuk pembangunan menjadi untuk biaya menangani wabah penyakit akibat virus SARS CoV-2 itu.
Menteri PPN menyebut wabah virus corona jenis baru ini merupakan tantangan terberat bahkan sejak krisis finansial yang terjadi di sejumlah negara di Asia tahun 1998-1999. Seluruh negara di dunia, kata dia, kini mencurahkan energi dan sumber dayanya untuk mengatasi Covid-19.
(Baca: Ancaman Krisis Ekonomi Akibat Covid-19)