Jenama aksesoris fesyen Pvra mengusung konsep kembang goyang untuk produk alas kaki yang akan tampil dalam London Fashion Scout (LFS) pada 16 Februari 2019. Konsep ini terinspirasi dari kostum dan ornamen Sunting dari Sumatra.
Creative Director Pvra Kara Nugroho mengatakan, timnya tetap menghadirkan aksen manik-manik pada sandal yang dikemas dengan nuansa emas dan hitam. Desain ini sejalan dengan tema autumn winter pada LFS 2019.
“Kami mempersiapkannya sejak dua bulan terakhir, mulai dari konsep desain sampai produksinya,” ujarnya, di Jakarta, Jumat (1/2). (Baca juga: IFW 2019, Ini Contoh Desain Fesyen Terinspirasi Kultur Borneo)
Produk Pvra untuk LFS tahun ini menggunakan bahan baku kulit lokal. Terdapat sepuluh desain alas kaki yang akan tampil terbagi dalam jenis sandal klasik, pointy flat shoes, dan heels setinggi tiga sampai tujuh sentimeter.
Merek alas kaki lokal tersebut fokus memperbesar pasar di domestik. "Khusus di Pulau Jawa, produksi Pvra sangat signifikan bertambah dari tahun ke tahun," tutur Kara.
Sementara itu, Managing Director Pvra Putri Katianda menyatakan, desain Pvra secara keseluruhan sengaja menonjolkan budaya tradisional. Pasalnya, konsumen dalam negeri tidak semua familiar terhadap desain internasional.
"Sehingga produk kami bisa dijangkau semua kalangan, terutama range usia 18-35 tahun”, kata Putri. (Baca juga: Transaksi Tertinggi Pameran Pernikahan untuk Beli Gaun dan Jasa Foto)
Penjualan tertinggi Pvra biasanya diperoleh saat momen hari besar seperti lebaran bisa mencapai 4.000 pasang. Guna memperbesar bisnis, merek ini membuka beberapa gerai di pusat perbelanjaan ibu kota. Outlet terbaru akan hadir di Pacific Place Mall pada Maret 2019, sebelumnya di Plaza Indonesia.
Pvra sempat menyabet penghargaan most promosing accessories brand pada Cleo Fashion Awards 2016. Pada tahun berikutnya menjadi wakil Indonesia dalam Indonesia Fashion Forward 6th Generation.