US$ 2 Juta Potensi Transaksi Kopi Indonesia dalam Pameran di Inggris

ANTARAFOTO/SENO
Seorang penguji cita rasa kopi, Yusianto mencicipi kopi di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka), Rambipuji, Jember, Jawa Timur, Senin (11/3/2019). Sejumlah kopi nusantara diuji cita rasa dengan membaui bubuk kopi tanpa air, membaui bubuk setelah diseduh, mencicipi untuk mengetahui rasa kopi dan terakhir menilai atau memberi skor tentang kualitas kopi.
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
12/4/2019, 09.31 WIB

Indonesia ikut serta dalam pameran London Coffee Festival di Inggris pada 28 - 31 Maret 2019. Dalam pameran kopi terbesar di Eropa itu, potensi transaksi kopi premium asal Tanah Air mencapai US$ 2 juta atau sekitar Rp 28,3 miliar.

Paviliun Indonesia menampilkan 24 varietas biji kopi premium oleh tiga pelaku usaha kopi, yaitu Work Coffee Indonesia, PT Seribu Satu Rasa (Walking Drums), dan Ngopi International Limited. London Coffee Festival berlangsung di Old Truman Brewery, London, Inggris.

Produk andalan yang tampil adalah Aceh Gayo, Bali Kintamani, Solok Radjo, Tolu Batak, Garut Kasuga, Enrekang Nating, Puntang Peaberry, Flores Bajawa, Mount Halu, Gunung Tilu. Setiap kopi memiliki cita rasa yang unik dan khas.

"Keikutsertaan Indonesia merupakan yang pertama kali menunjukkan bahwa kopi Indonesia digemari masyarakat dunia," kata Atase Perdagangan Indonesia di London Nur Rakhman Setyoko, dalam keterangan resmi, Jumat (12/4).

(Baca: Fore Coffee Targetkan Buka 100 Gerai hingga Juni 2019)

Dia menjelaskan, Indonesia mengadakan sesi cicip kopi untuk menarik perhatian dan memperkenalkan produk. Program itu pun mendapatkan sambutan antusiaso oleh para pengunjung pameran serta mendatangkan pembeli potensial.

Nur Rakhman menambahkan, pasar Inggris baru mengenal Kopi Gayo dan Kopi Mandalaing. Dia berharap pameran kopi di Inggris bisa memperkenalkan kopi premium lain. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu negara pemasok kopi terbesar dunia.

Dia juga menyampaikan, minum kopi telah menjadi suatu tren gaya hidup baru bagi sebagian besar masyarakat Inggris. Berdasarkan data British Coffee Association (BCA), masyarakat Inggris mengkonsumsi setidaknya 95 juta cangkir kopi setiap hari.

"Indonesia harus dapat memanfaatkan peluang dan potensi besar tersebut dengan meningkatkan ekspor kopi ke Inggris,” ujar Nur Rakhman.

(Baca: Starbucks Indonesia Naikkan Harga Produk per April 2019)

Sebanyak 250 peserta pameran ikut serta dalam London Coffee Festival 2019 dengan jumlah kunjungan mencapai 30 ribu orang. Para pengunjung adalah importir, pedagang grosir, penyangrai, hingga para pemilik kafe.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor kopi Indonesia ke Inggris pada 2018 mencapai US$ 24,49 juta dan volume ekspor mencapai 7.570 ton. "Kami harap, ekspor kopi Indonesia ke Inggris semakin meningkat," kata Nur Rakhman lagi.

Reporter: Michael Reily