Hasil survei terbaru Alvara Research Center menunjukkan elektabilitas pasangan calon (paslon) 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin mencapai 52,2% sedangkan paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 38,8%. Persaingan yang semakin ketat di antara kedua paslon membuat selisih elektabilitas menyempit menjadi 13,4% jika dibandingkan dengan hasil survei akhir 2018 sebesar 19,2%.
CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali mengatakan, ada beberapa faktor yang akan menjadi penentu kemenangan kedua paslon. Pertama, elektabilitas paslon di Pulau Jawa dan Pulau Sumatra. Kedua, elektabilitas paslon di kalangan pemilih muda dan kelas menengah. Ketiga, elektabilitas paslon di kalangan pemilih muslim. Persaingan kedua paslon pada ketiga indikator tersebut terlihat lebih ketat dibandingkan dengan indikator lainnya.
"Jokowi-Ma'ruf memiliki elektabilitas tinggi di Pulau Jawa sedangkan Prabowo-Sandi unggul di Sumatra," kata Hasanuddin, di Jakarta, Jumat (12/4). Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di Pulau Jawa mencapai 59,5% sedangkan Prabowo-Sandi 30%. Di Pulau Sumatra, elektabilitas Prabowo-Sandi mencapai 57,7% sedangkan Jokowi-Ma'ruf 32,6%.
Elektabilitas paslon 01 unggul di semua generasi. Meski demikian, terjadi persaingan yang sangat ketat antara Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi untuk memperebutkan pemilih generasi Z atau generasi yang berusia 18-21 tahun dengan selisih suara 6,2%. "Pasangan Jokowi-Ma'ruf masih bisa mempertahankan keunggulan di generasi milenial yang memiliki jumlah pemilih terbesar ditambah kelompok yang lebih tua," kata Hasanuddin.
(Baca: LSI Denny JA: Jokowi Berpotensi Menang Telak dari Prabowo)
Berebut Pemilih Kelas Menengah
Jika dilihat berdasarkan status sosial ekonomi, persaingan ketat antara kedua kubu paslon terjadi di kalangan pemilih kelas menengah. Keunggulan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di kalangan menengah yang mencapai 53,5% terus dikejar oleh Prabowo-Sandi dengan elektabilitas 35,9%. Sementara itu, elektabilitas Prabowo-Sandi di kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah terpaut jauh dari Jokowi-Ma'ruf. Di segmen kelas menengah ke bawah, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 53,5%-54,8% sedangkan Prabowo-Sandi 31,9%-36,3%.
Paslon 01 unggul di semua pemeluk agama. Namun, persaingan ketat juga terlihat di kalangan pemilih muslim non-ormas di mana elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 45,6% sedangkan Prabowo-Sandi 45,9%. Elektabilitas paslon 01 unggul di kalangan pemilih berlatar belakang Nahdlatul Ulama, yakni sebesar 54,3% sedangkan paslon 02 sebesar 34,3%. Di kalangan pemilih Muhammadiyah, Prabowo-Sandi unggul dengan elektabilitas 63% sedangkan Jokowi-Ma'ruf 30,7%.
Survei Alvara dilaksanakan pada 2-8 April 2019 dengan menggunakan metode multi stage random sampling. Jumlah responden survei ini sebanyak 2.000 orang yang berusia 17 tahun ke atas atau yang telah memiliki hak pilih. Sampel diambil di 34 provinsi secara proporsional terhadap jumlah penduduk. Margin error sebesar 2,23% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Survei SMRC: Elektabilitas Jokowi Tergerus Hoaks Antek Tiongkok)