Media sosial bisa menjadi sarana promosi dan sumber pemasukan baru bari para musisi. Namun, bagi musisi asal Bandung Adhitia Sofyan, tidak mudah untuk berhasil di media sosial. Sebab, kompetisinya juga ketat.
Meski memiliki kanalYouTube sejak 2008, Adhitia mengaku belum berhasil menjadikan platform tersebut sebagai salah satu sumber penghasilan. Menurut dia, untuk bisa sampai pada level itu, diperlukan ilmu lain, selain menciptakan lagu dan bernyanyi.
“YouTube perlu ilmu, bagaimana membuat video yang bagus, tagging yang benar, judul yang baik, metadata yang harus lengkap. Itu sekolah sendiri buat saya, musisi tidak pikir ke sana,” kata dia kepada katadata.co.id, Selasa (30/4).
(Baca: Orang Indonesia Peringkat 3 Dunia yang Paling Sering Bermedsos)
Adhitia merilis album perdananya Quite Down pada 2009. Ini artinya, ia sudah lebih dari 10 tahun malang melintang di dunia musik Tanah Air. Hingga kini, ia sudah merilis enam album, yang paling baru yaitu Chronicles of You pada 2018.
Album perdananya dirilis secara gratis melalui blog pribadi, selain dijual secara fisik. Namun, distribusi CD di tanah air tidak berjalan baik kendati berhasil di Jepang. Album kedua Forget Your Plans, dirilis melalui mekanisme yang sama, namun dia menggandeng Demajors sebagai distributor rilisan fisik.
Saat ini, ia mengaku masih mencoba menggarap peluang di media sosial. Sejauh ini, penghasilan terbesar masih berasal dari offline dan royalti. “Kami juga taruh musik di digital. Juga ada ketika musik digunakan di film layar lebar atau webseries di YouTube,” ujarnya.
(Baca: Anang Hermansyah Usulkan Revisi UU Hak Cipta Atur Royalti Digital)
Ke depan, ia berharap bisa memiliki ide-ide baru untuk pengembangan kanal YouTube-nya. Salah satu peluang yang tengah dipikirkan yaitu membuat konten di mana dirinya bertindak sebagai pemandu acara alias host.
“Saya ingin cari potensi YouTube bisa jadi apa. Seperti TV sendiri, saya ingin jadi host,” ujarnya. Saat ini, kanal Youtube Adhitia Sofyan telah memiliki 48 ribu subscriber. Kanal YouTube-nya berisi musik ciptaannya yang telah didengarkan atau ditonton sebanyak 9,3 juta kali.