Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J. Trump dan Ibu Negara AS Melania Trump menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya mantan presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie. Trump menyebut Habibie telah menjalankan kepemimpinan luar biasa di tengah berbagai tantangan berat, terutama setelah ditinggal presiden Soeharto pada 1998.
"Habibie menjalankan kepemimpinan yang luar biasa dalam menjaga persatuan dan tradisi pluralistik di Indonesia, serta dalam mengantar negara ini menjadi salah satu negara demokrasi yang hebat di dunia," tulis pernyataan resmi Gedung Putih seperti yang dilasir dari Kedutaan Besar AS di Indonesia.
(Baca: Ungkapan Duka Cita Timor Leste Atas Kepergian BJ Habibie)
Trump juga menyebut BJ Habibie sebagai seorang insinyur yang berhasil dan akan terus dikenang kontribusinya bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia. Termasuk kontribusinya di industri penerbangan dalam negeri.
"Ini merupakan suatu contoh luhur dari kreativitas dan tekad kuat masyarakat Indonesia," tulisnya.
Ungkapan duka cita juga sebelumnya disampaikan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Michael R. Pompeo. Dalam keterangan resminya, Pompeo menyampaikan ikut berbelasungkawa yang terdalam kepada keluarga dan rakyat Indonesia atas meninggalnya mantan Presiden BJ Habibie.
Mantan presiden ketiga RI ini dinilai telah memimpin negara dan rakyatnya melewati periode penting selama masa transisi demokrasi Indonesia. Habibie juga dikenang karena kontribusinya bagi pembangunan ekonomi dalam negeri serta komitmennya terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Dalam masa berkabung ini, terimalah simpati kami yang mendalam serta keyakinan bahwa Amerika Serikat akan terus mengingat persahabatan dengan Presiden Habibie dan dedikasinya untuk negara," ujarnya.
(Baca: Habibie & Ainun, Potret Kisah Cinta Sang Presiden Ketiga)
Habibie wafat pada Rabu, 11 September 2019, pukul 18.05 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
Ia menghembuskan nafas terakhir pada usia 83 tahun, setelah dirawat secara intensif di RSPAD sejak 1 September 2019.
Pemerintah Indonesia melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan seruan pada lembaga negara dan masyarakat untuk memasang bendera setengah tiang sebagai tanda berkabung.
Pemerintah juga menetapkan tiga hari sejak kepergian Habibie sebagai hari berkabung nasional. Jenazah Habibie dimakamkan pada Kamis, 12 September 2019, di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, berdampingan dengan makam sang istri, Ainun Habibie.