Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia, Masih Kalah dari Pekanbaru

ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A
Pemandangan gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Senin (29/7/2019). Data aplikasi AirVisual yang merupakan situs penyedia peta polusi daring harian kota-kota besar di dunia, menempatkan Jakarta sebagai kota dengan polusi terburuk di dunia.
Penulis: Happy Fajrian
23/9/2019, 09.44 WIB

DKI Jakarta pagi hari ini, Senin (23/9), menjadi kota dengan kualitas udara terburuk dibandingkan kota-kota utama lainnya di dunia. Berdasarkan data dari AirVisual.com pada pukul 08.14. Indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta saat ini mencapai angka 174 atau berada pada level tidak sehat.

Menurut data AirVisual, udara di Jakarta secara keseluruhan mengandung polutan partikulat PM2.5 dengan kepadatan 99,8 µg/m&³3;. Sedangkan pengukuran polutan PM2.5 oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di wilayah Kemayoran pada pukul 06.00 WIB mencatatkan kepadatan polutan sebesar 47,82 µg/m&³3;.

Setelah Jakarta, di posisi kedua kota terpolusi di dunia yaitu ibu kota Pakistan, Karachi dengan AQI sebesar 166; diikuti Hanoi, Vietnam di posisi ketiga dengan AQI 165; Chengdu, Tiongkok dengan AQI 164; dan Dubai, Uni Emirat Arab di posisi kelima dengan AQI 160.

Menurut laporan kualitas udara AirVisual, sejak Agustus 2019 masyarakat di wilayah DKI Jakarta terpaksa menghirup udara dengan kualitas yang tidak sehat.

(Baca: Menteri LHK: Titik Panas Turun, Penanganan Karhutla Terus Dilakukan)

Kota-Kota di Indonesia dengan Kualitas Udara Terburuk

Namun jika dibandingkan dengan kota-kota di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang saat ini tengah menghadapi bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla), kualitas udara di lima kota besar tersebut di atas masih jauh lebih baik.

Saat ini kota dengan kualitas udara terburuk dan berada pada level berbahaya untuk kesehatan di Indonesia yaitu kota Pekanbaru, Riau, dengan indeks AQI 744. Udara di kota Pekanbaru mengandung polutan pm2.5 sebesar 870 µg/m&³3;.

Kemudian di posisi kedua yaitu Palembang, Sumatera Selatan, dengan AQI 465. Udara di kota Palembang mengandung polutan PM2.5 sebesar 448 µg/m&³3;. Di posisi ketiga ditempati Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dengan indeks AQI sebesar 346. Udara di Palangka Raya mengandung polutan PM2.5 sebesar 296 µg/m&³3;.

Sedangkan di posisi keempat kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia yaitu Ombilin, Sumatera Barat dengan kandungan polutan PM2.5 sebesar 241,3 µg/m&³3;. Indeks AQI Ombilin pagi ini mencapai 291 atau pada level sangat tidak sehat.

(Baca: BNPB Catat 328.724 Hektare Hutan dan Lahan Terbakar hingga Agustus)

Kota Jambi berada di posisi kelima dengan indeks AQI sebesar 238. Udara di kota Jambi tercatat mengandung polutan PM2.5 sebesar 188 µg/m&³3;, atau berada pada level sangat tidak sehat. Dengan demikian, inilah lima kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, dan semuanya ada di Indonesia.

Untuk meminimalisir efek negatif polusi udara terhadap kesehatan, masyarakat dianjurkan mengurangi aktivitas di luar ruangan dan menggunakan masker bagi yang akan beraktivitas di luar ruangan. Masyarakat juga disarankan untuk menutup jendela rumah dan menggunakan pemurni udara di dalam ruangan.

Mereka yang bepergian juga diharapkan bisa beralih ke transportasi massal atau menggunakan kendaraan listrik yang ramah lingkungan.