Kementerian Sosial mengirimkan bantuan senilai Rp 3,8 miliar lebih untuk korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Bantuan yang diberikan di antaranya dalam bentuk logistik makanan dan pakaian.
"Kementerian Sosial memberikan layanan pemenuhan kebutuhan dasar berupa bantuan logistik bagi kelompok rentan serta pemulihan usaha ekonomi warga," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Senin (30/9).
Rinciannya, bantuan itu diberikan dapalm bentuk pelayanan dapur umum bagi 5.000 orang, 1.500 paket perlengkapan pakaian anak, 1.500 paket perlengkapan pakaian pria dan 1.500 paket perlengkapan pakaian perempuan. Kemudian ada pula 2.500 matras, 1.500 tenda gulung atau terpal, dan 2.500 selimut.
Kementerian Sosial memberikan 100 paket bantuan usaha ekonomi produktif dan akan menyalurkan santunan kepada ahli waris 32 korban kerusuhan Wamena yang meninggal dunia masing-masing Rp15 juta.
(Baca: 5.500 Pengungsi Korban Kerusuhan di Wamena Butuh Bantuan)
Kerusuhan yang terjadi dalam demonstrasi yang berlangsung di Wamena menyebabkan 32 orang meninggal dunia, 77 orang terluka, dan 9.240 warga mengungsi.
Tak hanya itu, kerusuhan juga menyebabkan berbagai kerusakan berupa 224 mobil dan 150 sepeda motor terbakar, 165 rumah rusak, 20 kantor, dan 456 tempat usaha milik warga rusak dan terbakar.
Akibat kerusuhan, Kementerian Sosial mencatat sebanyak 8.617 warga mengungsi di 25 posko pengungsiandan 523 warga mengungsi di lima lokasi di Jayapura.
(Baca: Kerusuhan di Wamena, Jokowi Minta Masyarakat Tak Percaya Hoaks)
Pihaknya menyatakan telah menerjunkan Taruna Siaga Bencana, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), serta Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) untuk mendata korban yang meninggal dunia dan tempat usaha yang rusak akibat kerusuhan.
"Tim layanan dukungan psikososial juga telah diterjunkan ke lokasi untuk memberi trauma healing (pemulihan trauma) di tempat pengungsian," kata Agus.