Anak Usaha PT PLN, PT Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAG) resmi memiliki Kapal Motor (KM) Malahayati Baruna yang akan mengangkut pasokan batu bara di wilayah Sumatera. Melalui kepemilikan kapal tersebut, PLN diperkirakan bisa menghemat hingga 10% biaya angkutan batu bara di wilayah tersebut.
Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani menyebut kapal ini diprioritaskan untuk mengangkut batu bara untuk PLTU di seluruh Sumatera. Namun, tidak menutup kapal tersebut bisa melayani pengangkutan untuk daerah lainnya.
"Dengan kepemilikan kapal ini, BAG akan memberikan kontribusi efisiensi biaya hingga 10%, kami yakin hal ini bisa berimbas kepada penurunan biaya pokok produksi dengan tetap memberikan pelayanan terbaik," ujar Sripeni seperti dikutip berdasarkan keterangan tertulis, Rabu (2/10).
(Baca: Indonesia Sulit Capai Bauran Energi 23% Meski Potensi EBT Cukup Besar)
KM Malahayati Baruna memiliki kapasitas angkutan 56 ribu deadweight tonnage (DWT) yang akan dioperasikan langsung oleh BAG, khusus memenuhi kebutuhan angkutan batu bara di seluruh PLTU Sumatera. Jumlah tonase angkutan kapal tersebut pada tahun ini diproyeksi mencapai satu juta metric ton.
Adapun BAG saat ini memiliki armada lebih dari 60 kapal angkut dengan kemampuan total tonase tahun ini sebesar 22 juta metric ton. Rute angkutan yang dilanyani saat ini mencapai 50 rute dari pelabuhan muat ke PLTU di seluruh nusantara dan akan semakin bertambah seiring pembangunan peningkatan listrik Indonesia.
(Baca: PLN Targetkan Seluruh Sistem Listrik di Sulawesi Tersambung Akhir 2019)
Plt Direktur Utama PT Pelayaran Bahtera Adhiguna Ruly Firmansyah mengungkapkan tahun ini merupakan titik awal perusahaan bertransformasi menjadi perusahaan yang tidak hanya melayani kebutuhan transportasi batu bara, tetapi penunjang operasional pembangkit tenaga listrik secara keseluruhan.
Saat ini, menurut dia, PT BAG juga melakukan pengembangan bisnis, antara lain layanan pemeliharaan alur dermaga (Waterway Dredging), optimasiliasi kapasitas muatan perjalanan balik dengan target barang angkutan MTU (material transmisi utama) dan MDU (material distribusi utama) serta layanan Jetty Management. Inovasi dan penambahan lini bisnis ini ditargetkan bisa mendorong pertumbuhan perusahaan sebesar 20% tahun ini.