Senggigi Sunset Jazz akan kembali menyapa pecinta jazz Indonesia. Raisa, Ruth Sahanaya, Tompi, hingga Tami Aulia dan sejumlah musisi asli Nusa Tenggara Barat (NTB), seperti Suradipa, Betelu, The Maiqkane's, siap menyajikan penampilan terbaik dari kawasan Senggigi di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Pemain saksofon cilik asal NTB, Kevin, dan Ricard Hutapea juga akan berkolaborasi dengan para musisi yang tampil.
Pilihan para penampil tahun ini adalah untuk menguatkan komitmen dalam menyajikan pentas jazz yang sebenarnya. Penampil dipilih mewakili rentang penggemar jazz yang luas sejak dulu sampai sekarang.
"Nantikan kejutan-kejutan di Senggigi Sunset Jazz 2019. Saya ingin mengajak semua benar-benar terbuai dengan pantai, sunset dan penampil pilihan yang khusus hadir untuk Senggigi Sunset Jazz," ujar Nety Rusi, Project Director Senggigi Sunset Jazz, di Jakarta, 17 Oktober 2019.
Jazz di pantai saat matahari terbenam adalah waktu yang indah untuk menggambarkan perasaaan melalui musik. Pengalaman luar biasa dan tidak setiap saat ada. Senggigi Sunset Jazz 2019 menggabungkan unsur-unsur terbaik untuk menikmati jazz.
Senggigi Sunset Jazz 2019 akan digelar di Pantai Kerandangan yang masih dalam kawasan Senggigi pada 3 November 2019. Pertunjukkan mulai sore sampai malam hari. Rutin digelar sejak 2017, Senggigi Sunset Jazz yang digarap Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dengan Nuraga itu akan memberi alternatif atraksi wisata untuk Lombok.
“Kami tampil saat sunset. Ini akan menjadi penggalaman yang luar biasa. Tantangan bagi kami adalah memberikan penampilan yang berkesan untuk para pengunjung setia Senggigi Sunset Jazz dari tahun ke tahun. Proses ini membuat kami terpacu untuk memastikan tidak ada penonton kecewa," kata Ruth Sahanaya.
Sementara musisi muda Tami Aulia mengatakan, tantangan tampil di SSJ 2019 adalah pentas ini tidak hanya bertujuan menghibur para pecinta jazz. Pentas ini sekaligus menjadi bagian dari upaya menunjukkan Lombok terus bangkit setelah diguncang gempa besar tahun lalu.
“Sebagai orang asli Lombok, saya berharap Senggigi Sunset Jazz bisa menjadi energi pemacu Lombok untuk terus bangkit, tetap semangat, dan semakin maju setelah musibah tahun lalu. Lombok punya potensi dan energi luar biasa," ungkap Tami.
Pemerintah Kabupaten Lombok Barat memilih Pantai Kerandangan sebagai lokasi tahun ini karena sejumlah pertimbangan. Pertama, animo penonton yang membesar dari tahun ke tahun.
"Setelah dua kali menyelenggarakan, kami melihat penontonnya semakin banyak. Tahun ini, kami mencari tempat yang lebih representatif namun tetap dapat menampung penonton yang banyak itu," kata Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid.
Pertimbangan lainnya adalah memaksimalkan suasana matahari terbenam. "Pentas akan berlatar matahari yang perlahan tenggelam. Ini anugerah alam untuk Senggigi," jelasnya.