Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas akan jadi kementerian pertama yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) sebagai pengganti Aparatur Sipil Negara (ASN) eselon III dan IV.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan saat ini Bappenas mulai mempersiapkan penerapan kecerdasan buatan sebagai pengganti ASN. Jika berhasil, maka teknologi ini akan diaplikasikan di kementerian/lembaga lainnya.
“Kami sudah mempersiapkan, Bappenas jadi contoh pertama nanti,” kata Suharso di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat (29/11).
(Baca: Jokowi Ingin Ganti ASN Eselon III dan IV dengan Robot dan Mesin Pintar)
Presiden Joko Widodo telah menyampaikan penggantian ASN dengan AI sebagai langkah debirokratisasi. Dengan demikian, proses pengambilan keputusan di pemerintahan bisa semakin cepat. Jokowi selama ini mengeluhkan soal lambatnya proses birokrasi di Indonesia.
Meski demikian, Jokowi menyebut penggantian ASN eselon III dan IV dengan AI bakal bergantung dengan pembentukan omnibus law. Aturan tersebut rencananya bakal memangkas 70-74 Undang-undang (UU) yang ada saat ini.
“Kalau itu disetujui DPR akan ada perubahan besar," ujar Jokowi hari Kamis (28/11) kemarin.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan dengan pemangkasan jabatan, rentang pengambilan keputusan bisa lebih singkat. Sebelumnya, pengambilan keputusan harus melalui empat rentang yakni melalui PNS eselon I, II, III, dan IV.
“Jadi kalau eselon III dan IV berkurang, rentang jadi pendek," kata Pratikno.
(Baca: Kementerian PAN-RB Pangkas Jabatan Eselon III dan IV Bulan Ini)
Berdasarkan data Badan Kepegawaian Negara dan Bank Dunia, jumlah ASN pada tingkat eselon III dan IV sebesar 238.000. Rinciannya, ASN eselon III sebanyak 52 ribu orang dan eselon IV sebanyak 186 ribu orang. Sedangkan jumlah ASN eselon I dan II mencapai 9.686 orang. Rinciannya, 286 ASN eselon I dan 9.400 ASN eselon II.