ExxonMobil dan PEPC Perketat Kegiatan Hulu Migas untuk Cegah Covid-19

Katadata
Ilustrasi, blok migas. Pertamina dan ExxonMobil menjalankan protokol Covid-19 dalam kegiatan hulu migas di Kabupaten Bojonegoro.
Penulis: Ratna Iskana
7/4/2020, 15.21 WIB

Pandemi virus corona ternyata tak menganggu kegiatan ExxonMobil dan Pertamina. Biarpun, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah sempat meminta pekerja migas di luar wilayah tersebut dipulangkan demi mencegah Covid-19.

ExxonMobil memang mengoperasikan Blok Cepu yang berada di Bojonegoro. Begitu pula dengan Pertamina yang mengembangkan proyek Jambaran Tiung Biru (JTB)

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno membenarkan adanya surat imbauan dari Bupati Bojonegoro terkait pekerja migas yang berasal dari luar Bojonegoro. Namun, SKK Migas telah berkomunikasi dengan pemerintah setempat supaya kegiatan hulu migas berjalan lancar.

"Sudah kami klarifikasi dan tidak masalah," kata Julius ke Katadata.co.id pada Jumat (3/4). 

Menurut dia, pekerja ExxonMobil dan Pertamina yang berasal dari luar Bojonegoro harus mengikuti protokol kesehatan Covid-19. Misalnya, mengikuti karantina sebelum bekerja di proyek migas yang ada di Bojonegoro.

"Untuk menciptakan save working space dan antisipasi isolated room in case terjadi outbreak, maka kami lebih selektif dan seksama saja," ujar dia.

(Baca: Peningkatan Produksi Minyak Blok Cepu Terganjal Revisi Amdal dari KLHK)

Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Azi N. Alam mengatakan pihaknya telah mengambil beberapa langkah dalam mendukung usaha pemerintah meminimalisir dampak virus corona. Salah satunya memberikan informasi terkini dan panduan kepada para pekerja.

ExxonMobil juga memeriksa suhu badan pekerja dan pengunjung, serta membatasi rencana perjalanan bisnis. Perusahaan pun menguji coba kebijakan Work From Home (WFH).

Dengan cara itu, perusahaan berharap dapat membantu mengurangi penyebaran virus corona di masyarakat. Upaya itu juga untuk menjamin keselamatan dan kesehatan dari para pekerja.

Di sisi lain, dia mengatakan produksi Blok Cepu tak terganggu pandemi corona. Operasional dan kegiatan produksi Blok Cepu masih berjalan seperti biasanya.

"Hingga saat ini belum berdampak terhadap operasi dan produksi di Blok Cepu," ujar Azi.

(Baca: ExxonMobil Kumpulkan Data untuk Eksplorasi Migas di Wilayah Terbuka)

Sementara itu, Presiden Direktur Pertamina EP Cepu (PEPC) Jamsaton Nababan mengatakan pihaknya telah membuat kesepakatan dengan Pemkab Bojonegoro dalam menangani pandemi corona. Salah satunya dengan memberlakukan karantina dan melaksanakan rapid test

Dia berharap upaya itu cukup efektif mengurangi penyebaran Covid-19. Dengan begitu, pengembangan proyek JTB tak terhambat. 

"PEPC akan memaksimal upaya yang ada untuk tetap melakukan aktifitas proyek yang sesuai dengan kesepakatan terakhir dengan satgas Pemkab Bojonegoro," ujar Jamsaton.

Pekerjaan rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC) fasilitas proses gas proyek itu telah mencapai 54,94% dari target. PEPC menargetkan proyek tersebut bisa beroperasi pada tahun depan. 

(Baca: Pertamina Pastikan Tak Ada Tambahan Investasi Proyek JTB Imbas Corona)

Reporter: Verda Nano Setiawan, Ratna Iskana