Chevron Indonesia terus memantau dampak dari kebocoran pipa gas miliknya di Riau. Kebocoran pipa gas ini menyebabkan kebakaran di lokasi kejadian pada Minggu (16/9).
Senior Vice President Policy, Government and Public Affairs Chevron Indonesia Yanto Sianipar membenarkan adanya kebocoran pipa gas yang menyebabkan kebakaran. Namun, api itu sudah padam pada hari itu juga, tepatnya pukul 23.47 WIB.
Meski begitu Chevron hingga kini belum bisa memastikan penyebab dari peristiwa itu. “Penyebab kejadian belum diketahui. Fokus kami saat ini adalah menangani kejadian di lapangan agar meminimalisasi dampak terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar,” kata Yanto, kepada Katadata.co.id, Senin (17/9).
Yanto mengatakan gas yang dialirkan dari pipa tersebut digunakan untuk kebutuhan operasional Chevron di Riau. Adapun pipa gas berukuran 10 inchi tersebut mengalirkan 0,7 MMscfd dari Mindal-Sebanga- Duri.
Sementara itu, lokasi kebakaran di desa Balai Raja, Kecamatan Pinggir-Bengkalis di samping pembangunan jembatan baru. Ini sekitar 2,5 kilometer dari Duri Camp. Sampai saat ini tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengatakan penyebab pipa milik PT Chevron Pacific Indonesia bocor adalah terkena kendaraan keruk (backhoe). “Jadi sebnenrya itu kan pipa kena backhoe,tapi bukan punya Chevron. Ada yang memperbaiki sekitar jembatan terus kena pipa itu,” kata dia di Jakarta.
(Baca: Aparat Hukum Investigasi Kebocoran Pipa Gas Chevron di Riau)
Saat ini, peristiwa tersebut masih dalam investigasi penegak hukum. Backhoe dan operator sudah diamankan polisi dan lalu lintas kembali normal.
Peristiwa itu sempat mengganggu pasokan gas. Namun, perbaikan sudah langsung dilakukan.