PT Nusantara Regas bersama Pertamina Trans Kontinental (PTK) menggelar simulasi Kode Keamanan Internasional terhadap kapal dan fasilitas pelabuhan atau Exercise International Ships and Port Facility Securities. Simulasi dilakukan untuk memenuhi standar agar sebuah kapal dan pelabuhan untuk dapat melaksanakan kegiatan pelayaran internasional.
Kegiatan simulasi ini merupakan upaya Nusantara Regas dalam mengimplementasikan ISPS Code yang merupakan standar keamanan internasional dalam kegiatan perkapalan dan pelabuhan. Rangkaian kegiatannya termasuk evakuasi dan Pemadam Kebakaran di Terminal Khusus (Tersus) fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung (FSRT) LNG Nusantara Regas Satu di area Teluk Jakarta.
Direktur Utama PT Nusantara Regas Taufik Afianto dalam keterangan resminya menjelaskan manuvra ISPS Code ini merupakan yang kedua kalinya digelar. Ini merupakan komitmen Nusantara Regas dalam mematuhi peraturan keamanan standar internasional. Aturan standar keamanan pelayaran migas ini mengacu amandemen ”Safety Of Life At Sea (SOLAS) 1974” tentang ISPS Code yang diberlakukan secara internasional pada tanggal 1 Juli 2004.
"Terminal Khusus FSRT LNG Nusantara Regas Satu yang terbuka dan dikunjungi kapal-kapal pelayaran internasional, sejak bulan Juni 2013 telah dinyatakan memenuhi ISPS Code dan mendapatkan SoCPF (Statement of Compliance of a Port Facility) dari Pemerintah” ujar Taufik.
(Baca: Pembangunan Fasilitas Regasifikasi Indonesia Stagnan Selama Enam Tahun)
Direktur Operasi dan Komersial Nusantara Regas Bara Frontasia Incident Coordinator menambahkan simulasi yang digelar tak hanya untuk memenuhi kepada peraturan yang ada. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi sarana uji coba rancangan keamanan fasilitas pelabuhan Tersus FSRT dan uji coba Pedoman Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat (PRPKD) Nusantara Regas.
Sejak dioperasikan pada 2012, FSRT Nusantara Regas telah mampu memasok gas sebesar maksimum 500 juta kaki kubik per hari (MMscfd) untuk 3 pembangkit listrik PLN yaitu PJB Muara Karang, IP Tanjung Priuk dan PJB Muara Tawar. Pembangkit ini memiliki peran utama untuk sistem kelistrikan di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung (FSRT) Nusantara memiliki kapasitas 125 ribu meter kubik. Kapal ini mendapatkan pasokan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) dari Kilang Bontang dan Tangguh.
(Baca: Pertamina Buka Peluang Perpanjang Kontrak LNG dengan Jepang)