Produksi minyak dan gas bumi (migas) sepanjang tiga bulan pertama tahun ini masih rendah. Hingga akhir Maret, produksi minyak dan gas masih di bawah target yang ditetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.
Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi produksi harian minyak pada 31 Maret 2019 baru mencapai 762,6 ribu barel per hari (Mbopd) dengan rata-rata produksi bulanan 759,4 Mbopd dan rata-rata produksi tahunan 764,5 Mbopd. Sedangkan produksi gas harian sebesar 6.529 juta kaki kubik per hari (MMscfd), dengan rata-rata produksi bulanan 7.284 MMscfd dan rata-rata tahunan 7.325 MMscfd.
Adapun realisasi produksi siap jual (lifting) minyak sebesar 744,8 Mbopd atau secara kumulatif sepanjang kuartal I tahun ini sebanyak 67,04 juta barel. Stok minyak hingga 1 April kemarin sebesar 5,93 juta barel (MMbbls), terdiri dari 2,14 MMbbls stock settling dan avail to lift serta 3,79 MMbbls stok yang tidak dapat dikuras.
(Baca: Kembali Tak Capai Target, Lifting Minyak 2018 Terendah Sejak 2012)
Sedangkan penyaluran gas 5.986 MMscfd atau secara kumulatif mulai awal tahun hingga akhir Maret sebesar 538.766 juta standar kaki kubik (MMscf). Jika dirinci, penyaluran melalui gas pipa sebanyak 3.713 MMscfd, penyaluran ke kilang gas alam cair (LNG) sebesar 2.236 MMscfd, dan untuk LPG sebesar 38 mmscfd
Realisasi produksi dan lifting minyak dan gas bumi ini belum mencapai target 2019. APBN menetapkan target lifting minyak tahun ini sebesar 775 Mbopd dan target penyaluran gas sebesar 7.000 MMscfd. Artinya, realisasi lifting minyak hingga akhir Maret baru mencapai 96,11 persen dan penyaluran gas hanya 85,52 persen.
(Baca: Hingga Februari, Lifting Migas Capai 90% dari Target)
Jika dibandingkan dengan target SKK Migas, realisasi lifting dalam tiga bulan pertama tahun ini jauh lebih rendah. SKK Migas menargetkan lifting minyak dan gas bumi lebih besar dari APBN, yakni sebesar 784.527 bopd. Sementara penyaluran gas dipatok 1.261 ribu barel setara minyak (boepd). Target ini juga masih diatas target APBN 2019 yang sebesar 1.250 ribu boepd.