Menhub Undang Pengusaha Taksi Bahas Kondisi Bisnis Pekan Depan

ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan (kanan) bersama Menhub Budi Karya Sumadi menaiki taksi Blue Bird menggunakan aplikasi Go-Bluebird ketika peluncuran di Jakarta, Kamis (30/3). Kerjasama kedua perusahaan itu untuk memungkinkan masyarakat dapa
Penulis: Ameidyo Daud
29/3/2018, 20.26 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan mengundang para pengusaha taksi konvensional pada pekan depan. Dia ingin mengetahui dan mendengar langsung apa permasalahan yang dialami taksi konvensional sehingga mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir.

Budi berharap dalam pertemuan tersebut akan ada jalan keluar dari persoalan taksi konvensional, sehingga bisa melanjutkan usahanya. Terkait dengan banyaknya pengusaha taksi konvensional yang tidak bisa lagi beroperasi dalam dua tahun belakangan, Menhub mengaku belum bisa menjelaskan lebih jauh, lantaran dirinya belum menerima laporan tersebut.

"Kami akan undang dan bahas apa yang menjadi masalah mereka," kata Budi di Jakarta, Kamis (29/3). (Baca: Organda Sebut 26 Perusahaan Taksi di Jakarta Tumbang Sejak 2016)

Sebelumnya Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta mengklaim hanya 8 perusahaan taksi Jakarta yang saat ini selamat dari serbuan taksi online. Padahal tahun 2016 lalu jumlah perusahaan armada ini masih mencapai 34 perusahaan. Namun dalam dua tahun, sudah 26 perusahaan yang tumbang.

Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan hal ini berdampak kepada jumlah armada taksi yang beroperasi di Jakarta berkurang dari 25.550 unit menjadi tidak sampai 9.700 unit saat ini. "Ini karena perusahaan teknologi informasi (taksi online) yang beroperasi layaknya perusahaan transportasi dan menentukan tarif sendiri," kata dia kepada katadata.co.id.

Untuk tenaga kerja taksi konvensional se-Jabodetabek, Shahfruan juga menyampaikan bahwa saat ini 50 ribu karyawan taksi telah menjadi korban penghentian kerja. Angka ini terdiri dari para supir serta tenaga administrasi perusahaan yang harus menghadapi pemberhentian kerja.

"Bayangkan kalau dihitung sama keluarganya bisa 100 ribu," kata dia. Dia bahkan memprediksi apabila hal ini terus terjadi, taksi konvensional akan hilang seluruhnya dua tahun lagi.