Menhub Targetkan Penjualan Tiket Bus secara Online Tiga Bulan Lagi

Katadata
Ilustrasi bis antar kota antar provinsi di sebuah terminal.
Penulis: Ihya Ulum Aldin
19/6/2018, 17.24 WIB

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan dalam 3 bulan ke depan, tiket bus bisa dipesan secara online. Upaya ini dilakukan untuk menghindari praktik percaloan dalam penjualan tiket bus.

Saat ini Kementerian Perhubungan sedang mencari mitra yang mampu merealisasikan rencana tersebut. "Saya akan cari satu mitra yang memang mampu dan kami akan berikan kepada mereka," kata Budi usai meninjau kondisi arus balik Idul Fitri 1439 H di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta pada Selasa (19/6).

Menurutnya, Perusahaan Otobus (PO) selaku operator bus harus menyadari bahwa praktik yang dilakukan oleh calo ini tidak mendidik. Praktik percaloan tidak akan bisa memberikan kepastian dan kenyaman bagi para penumpang. 

(Baca: Jokowi Ucapkan Selamat Lebaran dalam Bus Mudik)

Sistem penjualan tiket secara online ini bisa menghilangkan keraguan masyarakat mengenai angkutan bus ini. Selain itu, bisa memudahkan masyarakat mengetahui soal rute bus sejak di rumah. "Mereka juga merasa aman, karena dia tahu, dia berhubungan dengan korporasi," kata Budi.

Budi menilai moda transportasi bus merupakan angkutan yang sangat menarik, karena sudah menjadi kebiasaan dari masyarakat Indonesia. Angkutan ini dapat mengakses satu titik ke titik lain dengan lebih mudah.

Kementerian Perhubungan mencatat pada musim mudik Idul Fitri 1439 H ini terdapat kenaikan jumlah pemudik yang menggunakan transportasi umum, khususnya bus. Kenaikan pemudik menggunakan bus mencapai 15 persen dibandingkan tahun lalu. Begitu juga dengan moda pesawat terbang.

Jumlah pemudik yang menggunakan moda kereta api juga naik 5 persen dan kapal naik 5-10 persen. Pemudik yang menggunakan transportasi roda dua turun mencapai 40 persen. Padahal proyeksi dari pihak kementerian, pemudik yang menggunakan sepeda motor naik 30 persen dibanding tahun tahun.

"Ini sesuai dengan harapan pemerintah, agar mereka (pemudik) yang pulang jarak jauh, tidak menggunakan sepeda motor," kata Budi.

Selain itu, angka kecelakaan lalu lintas selama mudik tahun ini turun hingga sekitar 82 persen. Budi yang mendapatkan data dari Kementerian Kesehatan mengatakan, tahun lalu angka kecelakaan lalu lintas mendekati 150 kejadian, sedangkan tahun ini hanya 21 sampai 27 kejadian.