Prancis, Turki, dan Uni Eropa Ikut Larang Penerbangan Boeing 737 MAX 8

Morris71/123RF.com
Pesawat Boeing. Setelah kecelakaan, sejumlah negara melarang terbang atau menutup wilayah udara mereka bagi pesawat Boeing 737 MAX 8.
Penulis: Ekarina
13/3/2019, 09.06 WIB

Kebijakan pelarangan penerbangan pesawat Boeing MAX 8 semakin meluas diterapkan sejumlah negara. Hal ini menyusul peristiwa kecelakaan yang menimpa pesawat Ethiopian Airliness, Minggu (10/3) lalu dan menewaskan 157  penumpang di dalamnya.

Setelah kecelakaan, sejumlah negara langsung merespons dengan cepat dengan melarang terbang atau menutup wilayah udara mereka bagi pesawat Boeing 737 MAX 8. Terlebih ketika tim penyelidik global mulai mencari persamaan antara bencana Ethiopian Airlines dan kecelakaan serupa pada tipe pesawat Boeing 737-Max 8 Oktober 2018 yang melibatkan maskapai Lion Air dan menewaskan 189 penumpang.

(Baca: Australia dan Singapura Juga Terapkan Larangan Terbang Boeing 737 Max8)

Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) pada Selasa (12/3) kemarin menangguhkan operasi penerbangan pesawat model Boeing 737 MAX 8 dan Max 9 di kawasan Benua Biru. Larangan ini mulai berlaku pada Selasa pukul 19.00 GMT.

Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh lembaga Uni Eropa, yang bertempat di Cologne, Jerman, semua penerbangan komersial seri Boeing 737 MAX baik untuk yang beroperasi di dalam atau ke luar Uni Eropa akan ditangguhkan.

(Baca: Imbas Jatuhnya Pesawat Ethiopian Air, Harga Saham Boeing Anjlok 5%)

 EASA mengatakan pihaknya mengambil setiap langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan penumpang. Mereka bahkan menawarkan bantuan dalam mendukung penyelidikan kecelakaan kecelakaan Ethiopian Airlines.

Selain Uni Eropa, sederet negra juga memberlakukan larangan terbang bagi Boeing 737 Max 8 pasca terjadinya kecelakaan Ethiopian Airlines. Kementerian Transportasi dan Infrastruktur Turki pada Selasa (12/3) mengumumkan bahwa semua jadwal penerbangan pesawat Boeing 737 MAX 8 dan 737 MAX 9 dihentikan di negara tersebut. "Sampai ada keputusan lebih lanjut untuk memastikan keamanan penerbangan," kata kantor berita Anadolu Agency. 

(Baca: Lion Air Negosiasi Ulang Pembelian 222 Unit Boeing 737 Max)

Langkah pemerintah itu juga diikuti maskapai penerbangan Turki. CEO Turkish Airlines (THY), Bilal Eksi dalam cuitannya di Twitter mengungkapkan pihaknya melarang operasional penerbangan 13 unit pesawat Boeing 737 MAX dalam armadanya mulai hari ini.  Keputusan itu diambil setelah berkonsultasi dengan Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Turki.

Sementara di Prancis, otoritas penerbangan sipil Prancis DGAC pada Selasa (12/3) mengumumkan pihaknya ikut melarang pesawat Boeing 737 MAX dari wilayah udaranya. "Sebagai tindakan pencegahan, melarang penerbangan komersial pada Boeing 737 MAX ke, dari atau di wilayah Perancis," kata DGAC. "Perancis tetap memperhatikan unsur-unsur penyelidikan yang akan datang serta keputusan regulator Eropa dan Amerika."

Reporter: Antara