Lima Fakta LRT Cawang-Cibubur yang Akan Ujicoba Oktober 2019

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Petugas proyek LRT Jabodebek di pembangunan Stasiun Taman Mini, Jakarta Timur, Senin (14/1). Proyek yang dibangun sejak September 2015 ini melayani 3 lintas pelayanan, yaitu Cawang-Cibubur; Cawang-Dukuh Atas; Cawang-Bekasi Timur.
Penulis: Abdul Azis Said
7/8/2019, 07.52 WIB

Proyek light rail transit atau Lintas Raya Terpadu (LRT) trayek Cawang-Cibubur segera rampung. Pemerintah akan melakukan uji coba trayek tersebut mulai Oktober 2019 hingga April 2020.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, rencana uji coba LRT Cawang-Cibubur telah disampaikan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. Saat ini, gerbong kereta yang akan digunakan untuk uji coba juga telah tersedia di gudang milik PT Industri Kereta Api (INKA).

Berikut ini adalah lima fakta mengenai LRT Cawang-Cibubur yang Katadata kumpulkan dari berbagai sumber:

1. LRT Cawang-Cibubur melintasi lima stasiun
LRT Jabodebek trayek Cawang-Cibubur akan membentang sepanjang 13,7 km dan melintasi lima stasiun. Kelima stasiun tersebut adalah Stasiun Harjamukti dekat Cibubur Junction, Stasiun Ciracas, Stasiun Kampung Rambutan, Stasiun Taman Mini, dan Stasiun Cawang.

Saat rampung nanti, trayek ini akan menjadi penghubung LRT ke wilayah Bogor, dengan titik hubung di Stasiun Gunung Putri hingga stasiun akhir Bogor. Jalur relnya membentang di sisi tol Jagorawi, dari arah Cawang hingga Pasar Rebo, jalur LRT berada di timur tol sementara dari Pasar Rebo menuju Cibubur relnya di sebelah barat jalan.

(Baca: LRT, Alternatif Baru Transportasi Umum Modern di Jakarta)

2. Uji coba LRT Cawang-Cibubur akan dilakukan secara gratis
Masyarakat bisa mengikuti uji coba LRT Cawang-Cibubur secara gratis sebagaimana uji coba terhadap LRT trayek Kelapa Gading-Velodrome pada Maret dan Juni lalu. Prosedur yang diterapkan bisa melalui registrasi online ataupun tanpa registrasi.

Pada uji coba trayek Kelapa Gading-Velodrome, jadwal yang ditetapkan adalah pukul 16.00-20.00 WIB. Pendaftaran secara online dilakukan melalui tautan (link) yang disediakan pengelola LRT Jakarta. Setelah itu, masyarakat akan menerima tiket elektronik (e-ticket) melalui alamat surat elektronik (e-mail) yang didaftarkan. Jika skema uji coba tidak menggunakan registrasi online, masyarakat hanya perlu datang langsung ke stasiun dengan membawa kartu identitas.

(Baca: Pembangunan LRT Jabodebek Hanya 63%, Terkendala Pembebasan Lahan)

Pembebasan Lahan Menghambat Pembangunan LRT 

3. Pembangunan LRT molor setahun
Pembangunan LRT Jabodebek tahap 1 dengan rute Bekasi Timur – Cawang – Kuningan – Dukuh Atas, dan Harjamukti - Cawang ditargetkan dapat mulai beroperasi penuh mulai 2020. Namun, proyek ini terkendala pembebasan lahan sehingga LRT Jabodebek diperkirakan baru bisa beroperasi pada 2021.

Kementerian Perhubungan merencanakan pembebasan lahan untuk pembangunan LRT tahap 1 ditargetkan selesai pada akhir Juli 2019. Namun, lahan yang diperuntukkan untuk depo LRT di wilayah kota dan kabupaten Bekasi masih dalam tahap negosiasi.

Pemilik lahan tidak setuju dengan besaran ganti rugi yang ditawarkan pemerintah. Selain itu, kendala lainnya disebabkan lamanya proses peradilan yang harus menunggu 30 hari untuk mendapatkan putusan dari tuntutan yang diajukan oleh pemilik tanah kepada Pengadilan Negeri.

Hingga akhir Juli lalu, Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk Budi Harto mengatakan, pembangunan proyek LRT ini telah lebih dari setengah jalan. Tahap penyelesaiannya sudah mencapai 65%. Perkembangan itu termasuk LRT pada relasi Cawang-Cibubur yang sudah mencapai 85% dan relasi Bekasi Timur-Cawang sebesar 57,1%.

Perkembangan Pembangunan LRT (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

4. Rencana uji coba juga mundur
Molornya pembangunan LRT Jabodebek yang terkendala pembebasan lahan berimbas pula pada mundurnya uji coba trayek Cawang-Cibubur. Semula uji coba trayek tersebut bisa berlangsung pada Juni 2019.

Jadwal uji coba kemudian mundur menjadi September 2019. Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan, pelaksanaan uji coba LRT menunggu pengerjaan temporary pit. Pada tahap awal, uji coba akan dilakukan tanpa awak. Namun, akhirnya jadwal uji coba ini pun mundur ke Oktober 2019 seperti disampaikan oleh Menhub Budi Karya Sumadi.

(Baca: Menengok O-Bahn di Negara Lain, Bus dengan Rel Khusus)

5. Kereta canggih tanpa masinis
Kepala Divisi LRT Jabodebek John Roberto menyebutkan, kereta buatan INKA yang digunakan LRT memiliki teknologi canggih. Kereta tersebut tidak lagi membutuhkan kendali masinis. Namun, masinis tetap dibutuhkan sebagai pengawas jika sewaktu-waktu terjadi gangguan operasi LRT.

Kereta LRT bisa mengangkut 740 penumpang sekali jalan. Kapasitas tersebut terdiri atas 174 tempat duduk dan 566 penumpang berdiri.

Penulis: Abdul Azis Said (Magang)