Pendapatan Penumpang dan Kargo Naik, Margin Laba Citilink Tumbuh 5%

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pesawat Citilink di Hangar GMF,  Tanggerang,  Banten (2/3). Sepanjang 2019, Citilink Indonesia tercatat telah menerbangkan 12,2 juta penumpang.
Penulis: Ekarina
25/1/2020, 14.02 WIB

Maskapai Citilink Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang 2019. Anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIIA) ini membukukan net profit margin atau margin laba bersih sekitar 5% yang diklaim sebagai rekor tertinggi sepanjang sejarah Citilink.

Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra mengatakan, capaian tersebut diraih berdasarkan kontribusi dari pendapatan penumpang, pendapatan kargo, dan pendapatan lain-lain (ancillary).

"Ini  juga merupakan hasil upaya Citilink dalam berinovasi untuk meningkatkan kenyamanan penumpang,” kata dia di Jakarta, Jumat (24/1).

(Baca: Tambah Rute Internasional, Citilink Datangkan Pesawat Berbadan Lebar)

Pada 2019, Citilink Indonesia mencatat ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance – OTP) sebesar 92,5% atau meningkat 9,8% dari tahun sebelumnya sebesar 82,7%.

Sepanjang  2019, Citilink Indonesia juga tercatat telah menerbangkan 12,2 juta penumpang, membuka 21 rute penerbangan domestik baru dan 6 rute internasional baru menuju ke Malaysia, Tiongkok, Kamboja dan Australia.

Juliandra menjelaskan, sejumlah strategi telah dilakukan guna meningkatkan penumpang, mulai dari penambahan pesawat baru, ekspansi rute penerbangan, pengembangan SDM serta inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan kenyamanan penumpang seperti new boarding pass dan Dining Experience.

(Baca: Kementerian BUMN Bakal Tutup Anak Usaha Garuda yang Tak Produktif)

Hingga saat ini, Citilink Indonesia memiliki armada 51 unit Airbus A320, 7 unit ATR 72-600 dan 2 unit Airbus A330-900 NEO.

Sedangkan pada tahun 2020 Citilink juga akan mendatangkan 5 unit ATR 72-600 serta melakukan ekspansi di rute-rute domestik dan internasional ke Australia, Timur Tengah serta sejumlah negara Asia Pasifik.