Harga tiket pesawat ke sejumlah destinasi mendadak kembali murah. Pemerintah meminta maskapai memberikan diskon hingga 50% untuk rute dari dan menuju 10 destinasi wisata utama yang tengah lesu akibat terdampak virus corona.
Tawaran diskon ini pun tak luput dari perhatian Rudi Erwanto (25) yang hobi berpelesir. Ia sudah mengincar destinasi yang ingin dikunjungi pada tahun ini, salah satunya Raja Ampat di Papua.
"Saya dari dulu rencana pengen ke Raja Ampat akan tetapi selalu terkendala dengan biaya tiket pesawat yang mahal," ujar dia saat dihubungi Minggu (1/3).
Namun, Sorong yang menjadi tujuan penerbangan untuk menuju Raja Ampat tak masuk dalam daftar destinasi yang mendapat diskon hingga 50% dari maskapai. Harga tiket dari dan menuju Sorong masih dibanderol paling murah Rp 1,9 juta untuk sekali jalan atau Rp 4 juta untuk pulang pergi.
Di sisi lain, Rudi juga masih khawatir dengan perkembangan virus corona. Ia pun berharap pemerintah dapat lebih meyakinkan prosedur pencegahan dan penanganan wabah covid-19.
"Sebenarnya diskon tiket pesawat sebesar 50% in biasanya sangat disambut positif dikalangan travelers low budget, seperti saya" ujarnya.
(Baca: Obral Tiket Pesawat Imbas Corona, Jakarta-Yogyakarta Mulai Rp 300 Ribu)
Pebrianto Eko Wicaksono (3o) juga tergiur dengan diskon tiket pesawat yang ditawarkan maskapai atas inisiatif pemerintah. "Ini bisa jadi kesempatan untuk berlibur dengan biaya yang lebih rendah," ujarnya.
Namun di sisi lain, ia juga masih ragu dengan destinasi wisata yang pasti aman dari penyebaran virus corona. Meski Indonesia belum memiliki kasus infeksi virus corona yang terkonfirmasi, kemungkinan penularan virus tersebut tetap ada.
"Jadi jangan sampai terbawa euforia tiket murah," katanya.
Di tengah kondisi saat ini, Eko lebih memilih tujuan wisata yang tak banyak dikunjungi turis asing. Dalam waktu dekat ini, pria yang bekerja di media daring tersebut berencana akan mengunjungi beberapa kota di Pulau Jawa, di antaranya Klaten dan Bantul.
"Banyak tempat menarik yang bisa dieksplor di sana dan kemungkinan sedikit turis asing yang mengunjungi," kata dia.
(Baca: Korban Tewas Virus Corona Hampir 3.000, AS Laporkan Kematian Pertama)
Beda dari Rudi dan Eko, Nurdin Faisal Andrianto (20) mengaku perkembangan virus corona tak menghalangi kegiatannya berpelesir. Ia bahkan kini tengah berada di Nusa Tenggara Timur usai menjelajah sejumlah kota di Pulau Jawa.
Di sisi lain, diskon tiket pesawat tak terlalu menarik bagi Nurdin. Hal ini lantaran ini lebih memilih moda transportasi darat dan laut untuk mengelilingi nusantara.
"Saya lebih suka naik kapal laut atau kereta api karena sesuai budget anak backpacker. Tapi kondisi tubuh harus benar-benar fit, juga kita tidak boleh terlena dengan promo, sebab keselamatan diri jauh lebih penting," ujarnya.
Tak hanya pariwisata di dalam negeri, dampak virus corona juga mempengaruhi rencana perjalanan orang Indonesia ke luar negeri, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.
Sebelumnya, pemerintah meminta maskapai penerbangan memberikan insentif berupa diskon tiket penerbangan pesawat sebesar 50% untuk 25% kursi di setiap penerbangan. Diskon tersebut berlaku selama tiga bulan, mulai 1 Maret hingga 31 Mei 2020.
Adapun harga tiket yang didisko merupakan rute penerbangan dari wilayah mana saja menuju sepuluh destinasi wisata, antara lain Danau Toba, Yogyakarta, Malang, Manado, Bali, Mandalika, Labuan Bajo, Bangka Belitung, Batam, dan Bintan.
Sebagai penggantinya, maskapai penerbangan akan mendaparkan insentif dari pemerintah, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, Airnav, dan PT Pertamina.
Pemerintah memberikan insentif sebesar 30% dalam bentuk dana sebesar Rp 500 miliar yang berasal dari APBN Kemudian, Angkasa Pura I, Angkasa Pura II, dan Airnav memberikan insentif sebesar 5% dalam bentuk pengurangan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara atau PJP2U sebesar Rp 256 miliar. Sedangkan, Pertamina memberikan insentif berupa potongan harga avtur sebesar 15% atau sebesar Rp 265,6 miliar.