Test ProPS Internasional

Kevin Lim / The Straits Times / Anadolu
Ilustrasi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kanan) dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjabat tangan dalam acara KTT AS-Korea Utara, di Hotel Capella di Pulau Sentosa di Singapura pada 12 Juni, 2018.
Penulis: Ratna Iskana
28/4/2020, 11.02 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan dia mengetahui kondisi Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Dia pun berharap Kim dalam kondisi baik.

Trump menyampaikan hal itu setelah beredar spekulasi mengenai kesehatan Kim. Pemimpin Korea Utara itu disinyalir telah menjalani operasi jantung beberapa waktu lalu.

"Saya tidak bisa mengatakannya dengan jelas. Saya tahu, tapi tidak bisa membicarakannya sekarang. Saya berharap dia baik-baik saja," kata Trump di Gedung Putih seperti dilansir dari Reuters pada Selasa (28/4).

Daily NK, website yang berbasis di Seoul, menyatakan Kim tengah memulihkan kesehatan setelah menjalani operasi kardiovaskular pada 12 April 2020. Namun, Reuters tidak dapat mengonfirmasi hal tersebut.

Sebuah kereta khusus yang kemungkinan dimiliki Kim terlihat di kota peristirahatan Wonsan, Korea utara, pada pekan lalu. Kereta tersebut terlihat dari gambat satelit yang ditinjau oleh 38 North, proyek pemantau Korea Utara yang berbasis di Washington.

Trump pun menyebut misteri kondisi kesehatan Kim akan terungkap dalam waktu dekat."Kita akan lihat, kamu mungkin bakal mendengarnya segera," kata dia.

(Baca: Dua Minggu Tidak Terlihat, Kim Jong-Un Dirumorkan Meninggal Dunia)

Sebelumnya, Korea Selatan menyatakan Kim Jong Un masih hidup dan sehat. Pernyataan tersebut datang di tengah spekulasi Kim telah meninggal dunia.

"Kim Jong Un masih hidup dan sehat. Dia telah tinggal di daerah Wonsan sejak 13 April. Sejauh ini tidak ada gerakan mencurigakan yang terdeteksi," ujar Moon Chung-in, penasihat kebijakan luar negeri Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dikutip dari CNN, Senin (27/4).

Berbagai pertanyaan muncul tentang kondisi Kim setelah dia melewatkan perayaan ulang tahun kakeknya pada 15 April 2020. Kim terlihat empat hari sebelumnya pada pertemuan biro politik, menurut media pemerintah Korea Utara, KCNA.

Pada hari Minggu lalu, surat kabar negara Korea Utara Rodong Sinmun mengatakan Kim mengucapkan terima kasih kepada para pekerja yang membantu merenovasi kota Samjiyon di Korea Utara. CNN tidak dapat secara independen mengkonfirmasi keaslian laporan tersebut dan apakah nota terima kasih datang langsung dari pemimpin.

Ini bukan pertama kalinya media Korea Utara melaporkan kegiatan Kim sejak berita tentang masalah kesehatannya muncul. Pasalnya, Korea Utara mengontrol secara ketat informasi apa pun di sekitar pemimpinnya. 

(Baca: Kandidat Kuat Pemimpin Korut Bila Kim Jong Un Meninggal Dunia)

Trump pun menyebut misteri kondisi kesehatan Kim akan terungkap dalam waktu dekat."Kita akan lihat, kamu mungkin bakal mendengarnya segera," kata dia.

(Baca: Dua Minggu Tidak Terlihat, Kim Jong-Un Dirumorkan Meninggal Dunia)

Sebelumnya, Korea Selatan menyatakan Kim Jong Un masih hidup dan sehat. Pernyataan tersebut datang di tengah spekulasi Kim telah meninggal dunia.

"Kim Jong Un masih hidup dan sehat. Dia telah tinggal di daerah Wonsan sejak 13 April. Sejauh ini tidak ada gerakan mencurigakan yang terdeteksi," ujar Moon Chung-in, penasihat kebijakan luar negeri Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dikutip dari CNN, Senin (27/4).

Berbagai pertanyaan muncul tentang kondisi Kim setelah dia melewatkan perayaan ulang tahun kakeknya pada 15 April 2020. Kim terlihat empat hari sebelumnya pada pertemuan biro politik, menurut media pemerintah Korea Utara, KCNA.

Pada hari Minggu lalu, surat kabar negara Korea Utara Rodong Sinmun mengatakan Kim mengucapkan terima kasih kepada para pekerja yang membantu merenovasi kota Samjiyon di Korea Utara. CNN tidak dapat secara independen mengkonfirmasi keaslian laporan tersebut dan apakah nota terima kasih datang langsung dari pemimpin.

Ini bukan pertama kalinya media Korea Utara melaporkan kegiatan Kim sejak berita tentang masalah kesehatannya muncul. Pasalnya, Korea Utara mengontrol secara ketat informasi apa pun di sekitar pemimpinnya.