Trump Siapkan Sanksi untuk Tiongkok Terkait Pandemi Corona

ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis/AWW/dj
Presiden AS Donald Trump menunding virus corona dihasilkan dari laboratorium di Wuhan yang kemudian bocor dan menginfeksi warga.
Penulis: Agustiyanti
2/5/2020, 10.20 WIB

Pemerintahan Trump sedang merumuskan rencana jangka panjang untuk menghukum Tiongkok di berbagai bidang terkait pandemi virus corona.

Dikutip dari CNN, sejumlah sumber di pemerintah mengatakan, AS kemungkinan akan menggunakan berbagai kebijakan untuk menekan Tiongkok, termasuk membatalkan kewajiban utang AS dan menyusun kebijakan perdagangan. Pemberian sanksi dilakukan untuk menunjukkan bahwa Tiongkok turut bertanggung jawab atas tewasnya lebih dari 60 ribu orang AS akibat Covid-19.

"Kita harus membuat ekonomi berjalan lagi dan harus berhati-hati bagaimana melakukan ini. Namun, kami akan pastikan mereka bertanggung jawab," kata seorang pejabat pemerintah yang enggan disebut namanya, dikutip dari CNN, Sabtu (2/5).

Komunitas intelejen AS saat ini tengah berada di bawah tekanan pemerintah untuk memberikan bukti bahwa virus corona berasal dari laboratorium di Wuhan yang bocor dan menginfeksi warga.

Trump sebelumnya menyakini bahwa virus corona beradal dari sebuah laboratorium virologi di Tiongkok. Ia menyebut telah memiliki bukti, tetapi enggan menjelaskan.

(Baca: Trump Sebut Punya Bukti Corona Berasal dari Laboratorium Tiongkok)

Nmun, keterangan resmi dari Badan intelijen utama AS menyatakan bahwa virus corona yang berasal dari Tiongkok bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik.

Pernyataan ini juga menggemakan komentar serupa dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan bahwa semua bukti yang ada menunjukkan virus corona berasal dari hewan di Tiongkok dan tidak dimanipulasi atau dibuat di laboratorium.

Trump telah menimpakan kesalahan pada Tiongkok atas pandemi global. Ia juga menuding Tiongkok tak ingin dirinya kembali memenangkan pemilihan umum pada November mendatang.

Ketegangan hubungan antara AS dan Tiongkok kembali menyeruak akibat badai ekonomi yang disebabkan oleh virus yang berasa dari Negara Panda tersebut. AS sebelumnya juga menuding Tiongkok tak memberikan informasi yang benar terkait virus corona sehingga menyebabkan perkembangan pandemi di negara tersebut tak terkendali.

(Baca: Misteri Seputar Asal Mula Virus Corona, Banyak Teori tapi Minim Bukti)

"Saya sangat optimistis Partai Komunis Tiongkok akan membayar harga atas yang telah mereka lakukan," kata Sekretaris Negara Mike Pompeo.

Virus corona telah menginfeksi lebih dari 3,3 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 230 ribu orang. Amerika Serikat saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus dan korban tewas terbanyak di dunia.

Jumlah kasus virus corona di negara Paman Sam ini telah menembus 1,1 juta dengan korban tewas mencapai lebih dari 65 ribu orang.

Seiring jumlah kasus yang tinggi, AS menutup hampir seluruh negara bagian meski kini sudah mulai melonggarkan dan membuka kembali perekonomiannya. Ekonomi AS pada kuartal pertama tahun ini minus 4,8% akibat pembatasan sosial tersebut.