Yunani Pulih dari Krisis, IMF Tutup Kantor di Athena

Globalsearch.ca
Ilustrasi. IMF, Bank Sentral Eropa dan Komisi Eropa memberikan pinjaman kepada Yunani lebih dari 250 miliar euro guna menyelamatkan negara tersebut dari krisis yang dimulai sejak 2009.
Penulis: Agustiyanti
9/1/2020, 15.10 WIB

Dana Moneter Internasional atau IMF bakal menutup kantornya di Athena, Yunani dalam beberapa bulan ke depan seiring pulihnya perekonomian negara tersebut dari krisis.

Hal tersebut disampaikan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotaksi setelah bertemu dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva di Washington, Amerika Serikat.

"Dalam enam bulan terakhir, kami telah mengantar periode baru pertumbuhan dan reformasi struktural yang efektif," ujar Mitsotaksi dikutip dari Reuters, Kamis (9/1).

(Baca: Jokowi Sebut Ramalannya Soal ‘Winter Is Coming’ Jadi Kenyataan)

Penutupan kantor IMF akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan. Kendati demikian, pihaknya akan tetap bekerja sama sebagai negara yang kini masih berada dalam pengawasan ketat IMF.

Yunani resmi keluar dari program dana talangan IMF sejak Agustus 2018 setelah menerima pinjaman lebih dari 250 miliar euro selama krisis utang satu dekade. Namun, dana talangan dari IMF, Bank Sentral Eropa dan Komisi Eropa yang diterima Yunani datang dengan biaya besar yang masih akan dirasakan Yunani bertahun-tahun ke depan.

Negara tersebut sebelumnya berjanji kepada para pemberi pinjaman untuk mencapai surplus kesimbangan primer sebesar 3,5% terhadap Produk Domestik Bruto pada 2022 dan 2,2% terhadap PDB pada 2023.

(Baca: Perang Dagang hingga Resesi yang Menghantui Ekonomi 2020)

Namun, dengan keuangannya yang membaik dalam beberapa tahun terakhir, Athena ingin mengurangi target surplus kesimbangan primer tersebut agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kami melihat secara langsung pada isu-isu penting tertentu seperti mengurangi surplus utama pada tahun 2021. Waktunya telah tiba untuk melakukan diskusi ini dengan mitra zona euro kami," kata Mitsotakis.